Beberapa tahun lalu, Pertamina EP pernah mencapai level produksi `year to date` 130 ribu BOPD, bahkan pernah mencapai level 132 ribu BOPD
Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina EP di usia ke-13 tahun menargetkan mampu mengulang pencapaian produksi minyak di atas 100 ribu barel per hari (BOPD).
"Beberapa tahun lalu, Pertamina EP pernah mencapai level produksi `year to date` 130 ribu BOPD, bahkan pernah mencapai level 132 ribu BOPD. Ulang tahun ke-13 momentum tepat untuk menargetkan produksi kembali di atas 100 ribu BOPD," kata Direktur Utama PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf saat perayaan HUT anak usaha PT Pertamina (Persero) itu di Jakarta, Kamis.
Hingga 31 Agustus 2018 produksi minyak Pertamina EP sebesar 77.759 BOPD atau 94,58 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar 82.218 BOPD.
Sementara produksi gas sebesar 1.019,33 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 103,15 persen dari target dalam RKAP sebesar 988,17 MMSCFD.
Menurut Nanang, untuk mencapai target produksi di atas 100 ribu BPPD tidak mudah. Pertama, butuh usaha lebih keras karena potensi untuk peningkatan produksi dari 22 lapangan yang dikelola oleh lima Asset Pertamina EP masih sangat terbuka.
Selain melanjutkan kegiatan eksplorasi, Pertamina EP juga mengandalkan Lapangan Sukowati yang mulai dikelola pada 20 Mei 2018 untuk meningkatkan produksi di atas 15 ribu BOPD.
"Target 100 ribu BOPD menurut saya `achievable`, tetapi dengan upaya yang jauh lebih keras," katanya.
Upaya yang kedua, dari sisi pembiayaan. Menurut Nanang, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan berkali-kali menyatakan bahwa apabila produksi minyak dan gas tidak naik, biayanya harus turun.
Harapan Nanang, para pekerja Pertamina EP tetap berpikir mengenai efisiensi biaya. Walaupun misalnya produksi tidak bagus, bila efektif dan efisien, margin yang diperoleh akan makin besar.
"Manfaatkan itu karena kita harus menolong negara ini. Kalau kita bisa mengumpulkan dolar lebih banyak, siapa tahu dolar-dolar itu kalau dikumpulkan bisa menurunkan kurs. Kalau sekarang dengan dolarnya makin banyak rupiahnya makin kuat," ujar Nanang.
Ketiga, lanjut Nanang, Pertamina EP tetap konsisten dan komitmen dalam mengedepankan aspek Keselamatan, Kesehatan, dan Keamanan Kerja. Manajemen dan dewan direksi perseroan ingin seluruh pekerja Pertamina EP bekerja dengan selamat, aman, dan sehat.
"Orang yang bekerja di lapangan, di hutan-hutan, dan sebagainya, tetap kembali ke keluarganya dengan sehat dan selamat," katanya.
Selanjutnya yang keempat adalah keberlanjutan (sustainibility). Nanang ingin mewariskan kepada perusahaan agar Pertamina EP ke depan tetap eksis dan meningkat.
Karena itu, ia sangat menekankan pada pengembangan sumber daya manusia, mendorong regenerasi di level pimpinan agar perusahaan bisa berkembang.
Di luar itu, Nanang juga berharap, Pertamina EP dapat mempertahankan dan sedapat mungkin meningkatkan perolehan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) Emas yang diraih oleh unit bisnis perusahaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pada 2017, dua unit bisnis Pertamina EP, yaitu Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field dan Pertamina EP Asset 1 Rantau Field meraih PROPER Emas.
Baca juga: Pertamina EP : Keberhasilan produksi Sukowati harus disertai penemuan cadangan
Baca juga: Pertamina EP temukan cadangan migas di Jatibarang
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018