Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik untuk hari kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), didukung oleh dolar AS yang lebih lemah.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 8,7 dolar AS atau 0,72 persen, menjadi ditutup pada 1.210,9 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,32 persen menjadi 94,8 pada pukul 19.10 GMT.
Harga wmas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Dolar AS menghentikan penguatannya, setelah para investor mencerna laporan Beige Book yang baru dirilis oleh Federal Reserve AS.
Menurut Beige Book, laporan dari seluruh Distrik Federal Reserve AS menunjukkan bahwa ekonomi AS berkembang pada kecepatan moderat hingga akhir Agustus.
Sehari sebelumnya, emas berjangka juga menguat karena investor beralih ke pembelian teknis (technical buying) di tengah ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan mitra dagang utamanya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 14 sen AS atau 0,99 persen, menjadi menetap di 14,293 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober menambahkan 10,6 dolar AS atau 1,34 persen, menjadi ditutup pada 799,9 dolar AS per ounce.
Baca juga: Ketegangan perdagangan AS tahan kenaikan harga emas
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018