Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pemerintah akan menunggu selama dua tahun bagi TVRI untuk melakukan perbaikan program agar lebih diminati oleh masyarakat. Dalam peringatan hari ulang tahun ke 45 televisi tertua di Indonesia itu, Jusuf Kalla menekankan pentingnya perubahan bagi TVRI, di tengah arus ketat persaingan dengan televisi swasta saat ini. "Mari kita buat program dua tahun untuk itu. Ciptakan program `reward and punishment` bagi karyawan. Reporter yang baik yang membuat `angle` pemberitaan yang baik diberi bonus," kata Wapres di Gedung TVRI, Senayan, Jakarta, Jumat. "Kita tunggu dua tahun, kita lihat siapa yang berhasil, kita datangi dan kita beri penghargaan," lanjut Wapres. Dalam sambutannya, Wapres juga menekankan pentingnya TVRI menjadi penyeimbang bagi pemberitaan "brutal" dari televisi-televisi swasta. Aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah dari tingkat desa hingga ibukota kerap mengisi pemberitaan televisi, namun Wapres meyatakan bahwa TVRI harus dapat membantu menciptakan ketenangan masyarakat, dengan pemberitaan dari sudut pandang berbeda. "Harus timbul pemahaman, berita lokal tetap di level lokal, tidak usah diangkat ke tingkat nasional. Maraknya berita demo memberi kesan bangsa kita itu bangsa pemarah," kata Wapres. "Kalau `imej` Indonesia jelek, pengusaha akan takut untuk melakukan investasi di sini. Kalau sudah begitu, tidak ada lagi yang pasang iklan, televisi juga dirugikan," paparnya. Untuk ke depannya, Wapres meminta TVRI untuk melakukan perubahan dalam isi programnya, termasuk memikirkan cara untuk menaikkan peringkat (rating). Meskipun "rating" bukan ukuran yang baku, lanjut Wapres, namun posisi TVRI yang selalu berada di bawah dalam survei tersebut merupakan kondisi yang mengkhawatirkan. (*)

Copyright © ANTARA 2007