Kerja sama antar parlemen yang baik akan memperkaya hubungan Kemitraan Strategis Indonesia-Vietnam. Saya harap kerja sama parlemen juga dapat mempromosikan prinsip-prinsip demokrasi di kawasan
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyambut baik kerja sama antarparlemen Indonesia dan Vietnam yang perlu terus ditingkatkan dari waktu ke waktu.
"Presiden Jokowi sambut baik kemitraan parlemen Indonesia-Vietnam sama antar parlemen yang baik akan memperkaya hubungan Kemitraan Strategis Indonesia-Vietnam. Saya harap kerja sama parlemen juga dapat mempromosikan prinsip-prinsip demokrasi di kawasan," kata Presiden Jokowi seperti disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan resmi, di Jakarta, Rabu.
Menurut Presiden Jokowi, kerja sama antarparlemen perlu terus ditingkatkan termasuk melalui saling kunjung dan kerja sama erat di forum antarparlemen kawasan dan internasional.
Presiden Jokowi dalam kunjungan kenegaraan ke Vietnam bertemu dengan Ketua Majelis Nasional Vietnam Nguyen Thi Kim Ngan di Hanoi, Rabu.
Dalam pertemuan tersebut Presiden menyampaikan tiga isu terkait hubungan kedua negara.
Selain isu kerja sama antarparlemen, Presiden Jokowi juga menyampaikan penguatan hubungan kemitraan strategis yang perlu terus diperkuat.
Salah satunya, pada Selasa (11/9) telah ditandatangani Rencana Aksi Implementasi Kemitraan Strategis Indonesia-Vietnam periode 2019-2023.
Presiden menuturkan rencana aksi memperluas bidang kerja sama kemitraan Indonesia-Vietnam seperti inovasi industrial dan "intellectual property", ekonomi kreatif, ekonomi digital, serta pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menghadapai Revolusi Industri 4.0.
"Keberhasilan implementasi rencana aksi akan bantu kita hadapi ekonomi global yang terus tidak menentu. Untuk itu saya harap dukungan dari Yang Mulia dan parlemen Vietnam," lanjutnya.
Isu ketiga adalah kerja sama sosial budaya. Menurut Presiden kerja sama "people-to-people" akan mempererat hubungan masyarakat secara nyata.
"Untuk itu Indonesia-Vietnam perlu meningkatkan konektivitas kedua negara," katanya.
Dalam bidang ini, Presiden juga menyambut baik implementasi dari kerja sama "sister city/sister province" seperti pembentukan Ba Ria Vung Tau Trade Center di Kota Padang.
Selain itu juga pertemuan bisnis antar pengusaha dari Kota Ba Ria, Vung Tau dan Padang, Sumatera Barat, dan kerja sama dalam penataan ruang kota, ruang terbuka hijau, konservasi situs bersejarah, dan manajemen kota satelit.
"Kerja sama seperti ini juga akan meningkatkan interaksi antar masyarakat kedua negara," ucap Presiden.
Pada awal sambutannya, Kepala Negara tak lupa menyampaikan ucapan selamat atas Peringatan Ke-73 Hari Nasional Vietnam pada tanggal 2 September 2018.
Ia pun mendoakan agar perdamaian dan kemakmuran senantiasa menyertai rakyat Vietnam.
"Indonesia dan Vietnam merupakan satu keluarga besar ASEAN. Persahabatan antara kedua negara terjalin sejak masa Presiden Soekarno dan Presiden Ho Chi Minh," kata Kepala Negara.
Sementara itu, Ketua Majelis Nasional Vietnam Nguyen Thi Kim Ngan memuji Indonesia atas prestasinya di berbagai bidang di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018 adalah salah satunya.
"Saya juga mengucapkan selamat kepada Indonesia yang telah terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB masa bakti 2019-2020 dan kepemimpinan Indonesia di kawasan," kata Ketua Majelis Nasional Vietnam.
Pada kesempatan ini atas nama pemerintah Vietnam, Ketua Majelis Nasional Vietnam mengucapkan rasa bela sungkawa atas bencana gempa yang mengguncang Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu.
"Turut berduka atas semua kerugian yang terjadi di Lombok akibat gempa bumi. Kami berbagi rasa dengan penduduk Indonesia," ucapnya.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018