... menilai bahwa mengatakan tempe setipis kartu ATM tidak ada unsur koreksi, tapi justru nyinyiran yang butuh dikoreksi...Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bidang Kepemudaan, Dedek Prayudi, mengatakan, Sandiaga Uno dan Partai Gerindra sengaja menggulirkan isu "tempe setipis kartu ATM" untuk menutupi isu Partai Demokrat yang bermain dua kaki.
"Saya pikir isu ini sengaja digulirkan untuk menutupi ketidakmampuan mereka dalam menjaga soliditas koalisi mereka, terutama soal kegagalan Gerindra meraih dukungan penuh Demokrat di dalam koalisi yang sangat didominasi Gerindra itu," kata Dedek Prayudi di Jakarta, Rabu.
Meski secara resmi Partai Demokrat menyokong pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai calon presiden-wakil presiden, DPP Partai Demokrat tidak mempermasalahkan pengurus daerah partai itu yang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
Uki, sapaan akrab Dedek Prayudi, juga membatah pernyataan Wakil Sekjen Gerindra Andre Rosiade yang menilai ucapan Sandiaga Uno soal tempe setipis kartu ATM adalah masukan untuk pemerintah.
Menurut dia, memberikan masukan dapat dikategorikan mengoreksi ketika menawarkan solusi yang lebih baik. Apalagi yang menyampaikan bakal calon wakil presiden.
"Kami menilai bahwa mengatakan tempe setipis kartu ATM tidak ada unsur koreksi, tapi justru nyinyiran yang butuh dikoreksi. Bang Andre mesti jujur dalam melihat ini, kalau salah ya salah," kata dia.
Politikus muda ini mengatakan bila Sandiaga bermaksud memberikan masukan terkait dengan pelemahan rupiah terhadap dolar AS maka seharusnya masukan konkret ditujukan kepada langkah-langkah normalisasi yang harus diambil pemerintah.
"Kalau ingin mengoreksi atau memberikan masukan, seharusnya Pak Sandiaga sudah masuk ke ranah solusi," katanya.
Ia menambahkan, Presiden Jokowi sudah menelurkan empat kebijakan terkait kenaikan dolar, termasuk menekan impor, memaksimalkan konten domestik untuk konsumsi dan meningkatkan investasi.
"Harusnya masukannya berada di area itu," kata dia.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018