Jakarta (ANTARA News) - Grab pada Selasa (11/9) mengumumkan kemitraannya dengan perusahaan asal Vietnam MOCA Technology and Service (Moca) untuk layanan pembayaran, sebagai upaya memperkuat posisi mereka di Asia Tenggara.

Grab telah membuat pembayaran digital dan jasa keuangan sebagai bagian penting dari strategi pertumbuhan di kawasan tersebut, mengingat sebagian besar penduduk tidak memiliki rekening bank. Hal ini juga mendorong ekspektasi terhadap lonjakan permintaan untuk bisnis semacam itu.

"Ini adalah langkah maju yang besar, saya pikir tim MOCA hebat. Teknologi dan solusi mereka sangat bagus, dan bila disinergikan dengan keahlian tim Grab kami, kami dapat benar-benar menggerakkan Vietnam menuju ekonomi tanpa uang tunai," ujar Co-founder Grab Tan Hooi Ling kepada wartawan dalam konferensi pers,hari Selasa, dilansir Channel News Asia.

Grab merupakan salah satu perusahaan transportasi online paling menonjol di Vietnam.

Baca juga: Komentar Grab soal pangsa pasar Gojek hampir 80 persen

"Kolaborasi strategis dengan MOCA ini menandai tonggak penting untuk Grab di Vietnam saat kami berupaya untuk mempercepat pertumbuhan kami di salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara," ujar Nguyen Tuan Anh, Kepala Gran Finansial Grup Vietnam.

Kedua perusahaan tidak memberi rincian lebih lanjut terkait kemitraan tersebut. Namun mereka berharap bisa meluncurkan layanan tersebut pada Oktober.

MOCA diberikan lisensi untuk layanan pembayaran oleh bank negara Vietnam pada 2016 dan memiliki jaringan dari 11 bank lokal sebagai mitra layanan mereka, kata Tran Thanh Nam, Co-founder dan Chief Executive of MOCA.

Grab mengatakan mereka memiliki 175.000 pengemudi di seluruh negeri. Saingan mereka dari Indonesia, Go-Jek, telah memasuki Vietnam pada bulan lalu dalam upayanya merebut pasar Vietnam yang tumbuh cepat.

Baca juga: GrabFresh, layanan terbaru dari Grab

Baca juga: Grab investasi Rp 3 triliun untuk startup Indonesia


Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018