Makassar (ANTARA News) - Phoenix International dari Amerika Serikat memulai upaya pengangkatan kotak hitam (black box) pesawat AdamAir yang jatuh dan hilang bersama 96 penumpang dan enam awaknya di perairan Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada 1 Januari 2007. Sebuah kapal milik Phoenix Underwater Engineering and Operational Solutions Worldwide berawak 16 orang, telah merapat di pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Kamis, untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Sulsel dan Sulbar terkait kegiatan itu. Humas AdamAir Dankee Drajat yang dihubungi ANTARA News melalui telepon selulernya mengatakan, kapal Phoenix itu akan melakukan penelitian ulang posisi kotak hitam tersebut sebelum memulai kegiatan pengangkatan. Di Pelabuhan Makassar, kapal berwarna oranye dengan panjang sekitar 50-an meter itu terlihat membawa sebuah peralatan yang berukuran cukup besar berwarna putih dengan tulisan Phoenix Underwater Solutions Worldwide No.800-648-1451 dan No.800-648-8949 dan dilengkapi teknologi sonar untuk mendeteksi benda di dasar laut. Kapal itu dilaporkan akan sandar di Pelabuhan Makassar hingga Jumat pagi untuk berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Kodam VII/Wirabuana, Lantamal VI Makassar, Lanud Hasanuddin, Polda Sulselbar dan Adpel Makassar. Sebelumnya, sejumlah KRI milik TNI AL dan kapal Marry Sears dari Amerika Serikat pada Januari 2007 telah menemukan posisi kotak hitam dan Flight Data Recorder serta Voice Data Recorder (FDR/VDR) pesawat itu pada kedalaman 1.800 meter dan 2.000 meter pada koordinat 03.41.0359 Lintang Selatan, 118.08.8592 Bujur Timur di perairan Majene. Namun black box dan FDR/VDR pesawat nahas yang dipiloti Revri A Widodo itu belum bisa diangkat karena membutuhkan teknologi yang tinggi dan biaya yang cukup mahal. Wakil Dan Lantamal VI Makassar, Kol Uus Kustiwa yang dihubungi terpisah membenarkan bahwa pihaknya baru saja menerima kunjungan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi bersama dua staf KNKT dan seorang dari AdamAir untuk berkoordinasi mengenai hal itu. Selain ke Lantamal, tim KNKT itu juga berkunjung ke Kodam VII/Wirabuana, Lanud Hasanuddin dan Polda Sulsel lalu menggelar rapat koordinasi di Kantor Adpel Makassar. Uus belum bersedia merinci rencana pencarian dan pengangkatan black box pesawat tersebut, sementara Ketua KNKT Tatang Kurniadi yang dihubungi melalui telepon selulernya beberapa kali tidak mengangkat teleponnya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007