Bandung (ANTARA News) - PT Makro Indonesia memantapkan posisnya sebagai Pusat Perkulakan atau wholesale center di industri perdagangan modern Indonesia. Dengan posisi tersebut Makro memusatkan aktivitas pemasaran dan promosinya untuk memberikan inspirasi keuntungan bagi para pelanggan, kata Menejer Marketing Senior PT Makro Indonesia Engeline Wijaya di Bandung, Kamis. Dikatakan, sebagai pusat perkulakan, Makro difokuskan bagi para pengusaha dan pelanggan profesional yang meliputi pedagang pengecer kecil dan menengah, hotel restoran, kafe, kantin dan katering (Horeka) serta industri jasa seperti RS, sekolah, penjara dan institusi non komersial lainnya. "Market pelanggan dari kalangan pengecer kecil dan menengah seperti toko, minimarket, warung rokok dan koperasi saat ini cukup besar sekitar 25 persen dari seluruh pelanggan," katanya. Ia menyebutkan, sejak Mei 2007, perusahaan pusat perkulakan itu menegaskan kembali jiwa dari merek bisnisnya yakni menjadi inspirasi keuntungan bagi para pelanggannya. Engeline mengakui hingga pertengahan 2006 lalu, Makro mengalami penurunan penjualan. Namun dalam setahun terakhir ini terjadi peningkatan yang signifikan yakni mencapai 60 persen. "Pada 2010 nanti, kami murni menjadi pusat perkulakan, meski demikian sistem cash and carry tidak kami ditinggalkan," katanya. Hingga saat ini, lanjut dia, pusat perkulakan itu memiliki sekitar 500.000 costumer dengan rata-rata 1.200 - 2.000 invoice per hari yang tersebar di 19 toko di 13 provinsi di Indonesia. Sementara itu komposisi konsumer Mikro pada 2007 itu antara lain pengecer kecil dan menengah 25 persen, hotel, restoran, cafe, katering (Horeka) 8 persen, industri jasa (service) 15 persen dan kalangan umum 52 persen. Pada 2010 diharapkan komposisinya pengecer kecil dan menengah dan Horeka masing-masing 30 [persen, service 15 persen dan konsumen lainnya (other) 25 persen. "Ke depan konsumen profesional menjadi target kami, pasar di sektor itu cukup potensial," katanya. Sentral perkulakan itu juga mendorong program "Paket Warung" Rp1 juta hingga Rp5 juta untuk mendorong usaha warung di kalangan masyarakat. Selain itu juga mendorong para pelaku usaha kecil lainnya untuk meningkatkan usahanya dengan memberikan konseling dan konsultasi bisnis. "Ide-ide bisnis atau konsep bisnis ditawarkan untuk semua orang yang memiliki jiwa wirausaha dan ingin memulai usaha, sehingga dapat menginspirasi calon atau pelanggan setia untuk memulai dan mengembangkan bisnisnya," ucapnya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007