Jakarta (ANTARA News) - Bakal Calon Wakil Presiden RI pasangan Prabowo Subianto, Sandiaga Salahuddin Uno mengajak anak kedua Presiden RI keempat, almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid untuk masuk tim pemenangan Prabowo - Sandi.

"Tadikan sowan aja, tapi beliau (Sandiaga) minta saya masuk ke Tim Pemenangan," kata Yenny di Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin.

Posisi jabatan di Tim Pemenangan Prabowo - Sandi, Yenny katakan tidak sebagai posisi ketua, tapi Yenny mendengar namanya masuk tim.

"Jadi yah kita pertimbangkan dulu semuanya pada akhirnya saya akan konsultasi dengan ibunda saya," katanya.

Yenny sepakat bahwa Tim Pemenangan kedua pasangan bakal capres - cawapres saat ini sudah bagus, karena keduanya tidak ingin ada isu SARA yang dijadikan alat untuk mendulang suara di pilpres.

"Kita minta komitmen dari beliau bahwa isu SARA tidak dimainkan dan beliau memberi jaminan itu, bagi kami itu kelegaan yang luar biasa," katanya.

Kedatangan Sandiaga bertemu dengan istri almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid menurut Yenny pada intinya keluarga sangat menghargai. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut bukan orang asing bagi keluarga Gus Dur.

Ibunda Sandiaga, Mien Uno dan Sinta Nuriyah juga berkawan dan sering bertemu dalam banyak kesempatan.

"Ini kunjungan kedua pak Sandi, ketika pertama kali dulu, menghadiri haul Gus Dur. Nah kami semua tadi seperti teman, bercakap - cakap, guyon, karena pak Sandi kan orangnya memang ceria, membawa kegembiraan dalam suasana yang dihadirinya," kata Yenny.

Dia juga mengapresiasi ada sosok muda yang meramaikan bursa Pilpres dan mereka adalah orang yang bisa dititipi aspirasi. Salah satu aspirasi yang dititipkan adalah untuk menjaga keberagaman di Indonesia.

Aspirasi lainnya adalah menjaga agar suhu pilpres tetap dingun, tidak ada isu - isu SARA yang dimainkan.

"Jadi bagi kami ini adalah aspirasi yang kami titipkan dan beliau menyambutnya dengab sangat baik sekali. Jadi kami mengapresiasi," katanya

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018