Sekitar pukul 11.00 WIB, Kapolres Jakarta Selatan terlihat masuk ke dalam kantor Grab Indonesia, menemui perwakilan dari perusahaan.
Selang satu jam kemudian, Kombes Pol Indra Jafar menemui para pengunjuk rasa seraya menyampaikan pihak Grab Indonesia akan menemui massa di halaman depan gedung.
"Kita inginnya ada pembicaraan di antara mereka, sehingga ada penyelesaian, dan masalah ini tidak berlarut-larut karena dapat mengganggu aktivitas masyarakat sekitar," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar saat ditemui di halaman Gedung Lippo Kuningan, Jakarta, Senin.
Ia mengatatakan, pihak kepolisian berupaya memfasilitasi tuntutan dan kepentingan dari dua belah pihak.
"Perannya, (kepolisian) memfasilitasi (dua belah pihak) agar saling diskusi. Bersamaan dengan itu, kita juga memastikan situasi aman terkendali," tambahnya.
Sekitar pukul 13.00 WIB, perwakilan manajemen Grab Indonesia bidang Regulasi Eksternal dan Hubungan dengan Pemerintah, Pandu, menemui perwakilan pengunjuk rasa dengan didampingi oleh Kapolres Jakarta Selatan.
Pertemuan itu berlangsung singkat, karena pihak pengunjuk rasa bersikeras ingin menemui CEO Grab Indonesia.
"Sejak awal kami ingin menemui CEO Grab, bukan perwakilan dari manajemen. Kami akan tunggu sampai CEO turun," kata perwakilan massa.
Akan tetapi, Pandu menyampaikan, petinggi Grab Indonesia tidak dapat ditemui karena sedang rapat.
"Kami terbuka untuk berdiskusi," kata Pandu ke perwakilan pengunjuk rasa yang memilih menyudahi pertemuan dan kembali berorasi di depan kantor Grab Indonesia.
Terkait hasil pertemuan yang berlangsung tidak lebih dari 10 menit itu, Kombes Pol Indra Jafar menyampaikan, negosiasi tetap dilakukan agar masalah segera dapat dibicarakan.
"Kami tentunya mengingatkan agar (massa) mengikuti aturan. Ada batas waktu berunjuk rasa, sudah jelas jam-nya. Sebelum itu, kami akan menginformasikan ke mereka," kata Kombes Pol Indra Jafar.
Dalam kesempatan itu, Indra turut menghimbau agar pengunjuk rasa tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
"Silakan menyampaikan aspirasi, asalkan masalah keamanan jadi nomor satu, jangan mengganggu aktvitas masyarakat. Silakan lakukan dengan baik ikuti aturan, jangan melakukan tindakan kontraproduktif. Kepolisian akan bertindak tegas," tambahnya.
Sejak pukul 08.00 WIB, 150 pengemudi Grab telah berkumpul di depan Gedung KPK lama, di Jalan Kuningan Persadha, dan tiba di depan kantor Grab, pada pukul 10.00 WIB.
Massa yang menamakan kelompoknya Gerakan Hantam Aplikasi Nakal (Gerhana) menyampaikan lima tuntutan dalam aksinya itu, diantaranya menolak Grab Indonesia berubah jadi perusahaan transportasi, menagih janji aplikator untuk memenuhi permintaan mitra, menolak kartelisasi dan monopoli usaha, dan menolak eksploitasi terhadap pengemudi daring.
"Apabila permintaan ini tidak diindahkan, kami akan mendesak pemerintah untuk mengusir Grab dari Indonesia, dan meminta lembaga terkait membuat aplikasi yang berkeadilan untuk semua pelaku transportasi," kata Humas Gerhana Dedi saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Baca juga: Ratusan pengemudi tolak Grab jadi perusahaan transportasi
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018