Berdasarkan pengumuman terbaru dari Divisi Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, India, setelah menyelesaikan pendidikan di India, mahasiswa asing akan diberikan 'visa intern' untuk melakukan magang di India

NEW DELHI, India (Antara/BUSINESS WIRE) -- Dalam rangka mewujudkan India sebagai destinasi pendidikan manajemen dunia dan acuan bagi para kandidat peraih pascasarjana di bidang manajemen, Graduate Management Admission Council (GMAC) mengumumkan peluncuran kembali inisiatif Study in India versi kedua. Melalui inisiatif ini, para mahasiswa di seluruh dunia dapat mengeksplorasi India sebagai destinasi pendidikan pascasarjana manajemen dan mendaftar pada satu dari 13 sekolah bisnis yang ada.

Berikut 13 sekolah bisnis yang terkait dengan program Study in India:

- Great Lakes Institute of Management
- IFIM Business School
- Indian School of Business
- Institute of Management Technology, Ghaziabad
- International Management Institute, New Delhi
- ISBR Business School
- K. J. Somaiya Institute of Management Studies and Research
- NMIMS
- SDA Bocconi Asia Center
- SPJIMR
- T. A. Pai Management Institute
- Universal Business School
- Xavier University, Bhubaneshwar

Regional Director GMAC South Asia Gaurav Srivastava mengatakan, "Seiring perkembangan lanskap ekonomi dan akademi dunia, India telah menjelma menjadi tujuan utama bagi para kandidat peraih pascasarjana di bidang manajemen dunia. Peluncuran inisiatif Study in India versi kedua semakin memperkuat pencapaian misi GMAC untuk terhubung dengan para kandidat di kawasan Asia Tenggara, Afrika, dan Timur Tengah untuk meraih pendidikan bisnis yang berkualitas dari sejumlah sekolah bisnis terkemuka di India. Lebih lanjut, para mahasiswa asing kini berpeluang memperoleh pengalaman magang di India dan mempercepat pengembangan karir mereka."

Dia melanjutkan, "Kami ingin berterima kasih kepada sekolah-sekolah tersebut atas dukungan tanpa henti bagi inisiatif ini. Study in India akan membantu sekolah-sekolah bisnis terkemuka untuk mengakses talent pool yang lebih besar dan meningkatkan keberagaman peserta didik di kampus mereka."

Berdasarkan pengumuman terbaru dari Divisi Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, India, setelah menyelesaikan pendidikan di India, mahasiswa asing akan diberikan 'visa intern' untuk melakukan magang di India. Sedangkan untuk mendapatkan pekerjaan, mahasiswa asing harus terlebih dahulu kembali ke negara asal mereka dan mengajukan Visa Kerja di Kedutaan Besar India. Tidak ada izin khusus yang dibutuhkan apabila peserta ingin mengambil kursus khusus yang mungkin merupakan bagian dari kurikulum yang ditentukan. Oleh karena itu, mahasiswa asing boleh berpartisipasi di dalam kegiatan magang industri selama musim panas antara tahun pertama dan kedua selama masa pendidikan pascasarjana mereka.

Diluncurkan pada 2017, Study in India telah melahirkan lebih dari 2700 lulusan dari 64 negara diantaranya Nigeria, Korea Selatan, Bangladesh, Ghana, Filipina, Maroko, Tanzania, Indonesia, Kenya, Uzbekistan, Nepal, Sri Lanka, Mesir, Turki, Libanon, Arab Saudi, AS, Kongo, Vietnam, dll.

William Ofusu Adi dari Ghana adalah pemenang MBA@India Contest 2017 dan memenangkan tiket PP ke India untuk mengunjungi kampus Indian School of Business berkat dukungan GMAC. Begitupun di tahun itu, tiga pemenang MBA@India Contest 2018 akan berkesempatan untuk mengunjungi beberapa sekolah bisnis mitra pilihan mereka.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Study in India, silakan kunjungi www.studyinindiamba.com. Situs ini akan menyediakan akses informasi tentang sekolah-sekolah partisipan dan informasi lebih lanjut.

Baca versi aslinya di businesswire.com: https://www.businesswire.com/news/home/20180907005381/en/

Kontak

Avian Media
Anuradha Chawla / Mayuri Dahiya
9899965560 / 8585925739
Anuradha@avian-media.com / mayuri@avian-media.com

Sumber: Graduate Management Admission Council

Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018