"Ketidakpastian perang dagang membayangi pergerakan rupiah yang masih rentan depresiasi sehingga berdampak pada IHSG"
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, dibuka melemah 16,08 poin dipicu ketidakpastian perang dagang global.
IHSG dibuka melemah 16,08 poin atau 0,28 persen menjadi 5.835,37. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 3,99 poin atau 0,43 persen menjadi 922,69.
"Ketidakpastian perang dagang membayangi pergerakan rupiah yang masih rentan depresiasi sehingga berdampak pada IHSG," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan bahwa pernyataan Presiden AS Donald Trump kembali membangkitkan kecemasan pasar. Trump akan menyasar Jepang dalam perang dagang selanjutnya.
"Hal itu menambah kekhawatiran pasar yang sebelumnya telah menyebabkan perseteruan dengan Tiongkok, Kanada, Meksiko, dan Eropa," katanya.
Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya menambahkan sentimen dari dalam negeri yang relatif cukup kondusif terlihat dari cadangan devisa Indonesia diharapkan dapat menahan tekanan IHSG.
"Posisi cadangan devisa masih cukup besar, itu merupakan sentimen positif terhadap pasar," katanya.
Berdasarkan data Bank Indonesia, posisi cadangan devisa Indonesia sebesar 117,9 miliar dolar AS pada akhir Agustus 2018.
Cadangan devisa itu setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei turun 0,68 poin (0,00 persen) ke 22.306,38, indeks Hang Seng melemah 307,67 poin (1,14 persen) ke 26.665,80, dan indeks Strait Times melemah 12,54 poin (0,40 persen) ke posisi 3.121,85.
Baca juga: IHSG dibuka melemah 16,08 poin
Baca juga: Aksi beli kembali dorong penguatan Bursa Tokyo
Baca juga: Bursa Hong Kong dibuka turun 0,19 persen
Baca juga: Saham perbankan dan pertambangan rontok, Bursa Australia dibuka turun
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018