Jakarta, 23 Agustus 2007 (ANTARA) - Perubahan iklim dan pemanasan global menjadi isu yang hangat dan menjadi perhatian dunia. Indonesia memiliki peran yang penting dalam isu perubahan iklim global dengan menyediakan jasa lingkungan berupa penyerapan emisi karbon dari hutan yang ada. Hutan Indonesia yang luasnya 120, 3 juta ha diyakini mampu menyerap emisi secara signifikan. Namun demikian terjadinya deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia juga dianggap sebagai sumber emisi karena melepas CO2 ke atmosfer. Karena itu, pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan di negara berkembang (Reducing Emission from Deforestation in Developing Countries /REDD) merupakan isu terkini dan menjadi agenda utama pada Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perubahan Iklim (Conference of Parties/COP) ke 13 yang akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 3-14 Desember 2007. Berkaitan dengan peristiwa penting tersebut, Departemen Kehutanan bersama-sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), dan GTZ akan menyelenggarakan Workshop Nasional yang akan membicarakan isu-isu tentang kehutanan dalam konteks pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi serta perubahan iklim di Indonesia yang akan digelar pada tanggal 27 - 28 Agustus 2007 di Jakarta. Tujuannya adalah untuk mendapatkan input sebagai bahan pendukung basis negosiasi di COP 13 di Bali. Selain itu juga untuk mendapatkan masukan draft roadmap tahun 2008-2012 mengenai penanganan isu REDD di Indonesia. Hal ini penting agar negara-negara berkembang seperti Indonesia tidak dirugikan oleh skema atau mekanisme transaksi karbon dengan negara-negara maju penghasil emisi. Terkait dengan acara COP ke 13 di Bali, sebelumnya pada tanggal 17 Juli 2007 telah diselenggarakan Kick off Meeting REDD yang bertujuan menjaring masukan dari para pihak. Berdasarkan data yang ada, deforestasi dan degradasi hutan di negara berkembang dan negara tropis seperti Indonesia memberikan kontribusi sebesar 18% dari total emisi gas rumah kaca di dunia, dan diperkirakan akan terus meningkat (Stern Review, 2007). Upaya-upaya dalam rangka menurunkan laju deforestasi dan degradasi hutan telah menjadi program prioritas Departemen Kehutanan. Beberapa agenda dan inisiatif telah disusun untuk menangani isu penurunan emisi yang berasal dari deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia. Selain itu upaya di lapangan melalui rehabilitasi dan penanaman kembali hutan dan lahan kritis, memperbaiki pengelolaan hutan alam Indonesia serta menggalang kerjasama dan dukungan para pihak akan terus ditingkatkan. Tujuannya adalah agar dunia internasional memberikan perhatian yang besar kepada negara-negara berkembang yang masih mempertahankan keutuhan hutannya dari ancaman degradasi dan deforestasi. Tidak adil apabila negara-negara maju yang selama ini menghasilkan emisi dari industri maupun efek rumah kaca selalu menyalahkan terjadinya kerusakan hutan di negara berkembang yang masih menjaga keutuhan hutannya, tanpa melihat peranan hutan dalam menyerap emisi yang dihasilkan oleh industri negara-negara maju. Untuk itu Pemerintah Indonesia berharap agar dunia internasional membantu negara-negara berkembang dalam upaya mengurangi degradasi dan deforestasi dengan memperhatikan kondisi dan status sosial, ekonomi, dan budaya di negara-negara tersebut. Untuk keterangan tambahan, silakan hubungi Achmad Fauzi, Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Departemen Kehutanan, Telp: (021) 570-5099, Fax: (021) 573-8732
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007