Saya yakin yang dia lakukan itu sangat buruk, dan bendera hitam adalah pantas
Jakarta (ANTARA News) - Pebalap Italia Romano Fenati (Marinelli Rivacold Snipers) mendapat bendera hitam dan didiskualifikasi pada balapan Moto2 di Misano karena tindakan tidak bertanggung jawab yang melibatkan pebalap Italia lainnya Stefano Manzi (Forward Racing Team).
Dikutip dari laman resmi MotoGP.com Steward FIM MotoGP resmi memutuskan untuk menskors Fenati di dua balapan selanjutnya karena perbuatan yang dianggap membahayakan pebalap lainnya tersebut.
Pada rekaman video balapan, tangan Fenati tampak meraih setang kemudi motor Manzi.
Hukuman tersebut berlaku untuk pebalap yang bersangkutan, bukan untuk tim, sehingga memungkinkan pergantian pebalap di dalam tim.
Manzi pun mendapatkan hukuman mundur enam posisi di balapan selanjutnya dan juga karena tindakan tidak bertanggung jawab selama balapan di insiden sebelumnya antara keduanya yang terjadi di belokan keempat.
Tindakan Fenati pun mendapat komentar dari para pebalap MotoGP usai perlombaan.
"Saya yakin yang dia lakukan itu sangat buruk, dan bendera hitam adalah pantas," kata Andrea Dovizioso dari tim Ducati.
Kemudian pebalap MotoGP LCR Honda Repsol Cal Crutchlow pun angkat bicara ketika jumpa pers usai perlombaan.
"Saya rasa jawaban itu sangat diplomatis," kata Crutchlow menimpali Dovizioso dan Marquez.
"Seperti yang kalian lihat, dia (Fenati) seharusnya tak usah balapan lagi. Dia harus balik ke garasinya dan timnya harus menendangnya keluar," kata Crutchlow.
"Kita tak boleh melakukan hal itu kepada pebalap lain. Kami cukup mempertaruhkan nyawa kami dan ketika seseorang meraih pedal rem anda, mungkin sebelumnya ada kontak sebelumnya, tapi kontak terjadi setiap saat. Dari siaran ulang apa yang Manzi lakukan hanya berusaha untuk menyalip Fenati.... Ini adalah balapan. Meraih pedal rem (lawan) di lintasan lurus, dia pantas untuk diusir keluar," kata Crutchlow.
Baca juga: Klasemen MotoGP, Dovizioso geser Rossi dan Lorenzo
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018