Manado, (ANTARA News) - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Edwin Silangen mengatakan Indonesia berkontribusi menciptakan situasi kondusif di wilayah Laut Cina Selatan.

"Kita menciptakan situasi yang kondusif di kawasan ini dengan mengalihkan potensi konflik menjadi potensi kerjasama yang dapat menguntungkan semua pihak," kata Sekdaprov Silangen pada "28th Workshop on Managing Potential Conflicts in the South China Sea" di Manado, Minggu.

Silangen berharap workshop yang telah diselenggarakan sejak tahun 1990 ini dapat berdampak positif bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan ini.

Apabila kegiatan ini dioptimalkan bersama akan semakin mampu mencari solusi berbagai permasalahan teknis terkait perikanan, studi keanekaragaman hayati, database kelautan, permukaan air laut, pemantauan gelombang pasang.

Selain itu, lingkungan laut, pendidikan dan pelatihan laut, serta data hidrologi, yang kesemuanya itu dapat berdampak positif bagi perdamaian dan stabilitas di wilayah Laut China Selatan.

Workshop ini merupakan inisiatif Indonesia yang diselenggarakan setiap tahunnya dan dihadiri oleh 11 "Participating Parties" seperti Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Indonesia, Lao PDR, Malaysia, RRC, Singapura, Thailand, Vietnam dan Chinese-Taipei.

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai bagian dari diplomasi preventif Indonesia melalui upaya "Confidence Building Measures" dalam kerja sama di berbagai bidang yang bersifat nonsensitif dan teknis antara lain penelitian ilmiah kelautan dan perlindungan lingkungan laut.

Gubernur Olly Dondokambey, kata Silangen, mengapresiasi pentingnya kegiatan seperti ini karena Pemprov Sulut terus menempatkan sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu sektor penggerak pembangunan.

"Sebagaimana tercantum dalam poin pertama sapta cita pembangunan daerah 2016 - 2021 yakni mewujudkan kemandirian ekonomi dengan memperkuat sektor kemaritiman, selain itu karena pemerintah daerah sedang berupaya menjadikan Sulut sebagai salah satu pintu gerbang di Kawasan Timur Indonesia," ujarnya.*

Baca juga: Cina bisa proyeksikan militernya ribuan mil jauh ke selatan

Baca juga: Pasang rudal di Laut Cina Selatan, Cina sedang mengancam?

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018