Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Jerman bersepakat meningkatkan kerjasama pertahanan kedua negara melalui berbagai kegiatan, mulai dari pertukaran informasi, latihan bersama angkatan bersenjata hingga perbaikan kapal selam. Kepada pers seusai menerima kunjungan Menhan Jerman, Peter Elekenboon, di Jakarta, Kamis, Sekjen Dephan Sjafri Sjamsoeddin mengatakan ada empat hal yang dibicarakan dalam pertemuan antara dirinya dengan Elekenboon. Keempat hal itu adalah masalah pertukaran informasi dan observasi tentang regional, terorisme, separatisme dan pengamanan Selat Malaka. "Kedua kita pelajari bersama sejumlah proposal. Pertama partisipasi dari penempatan perwira TNI AL di kapal perang Jerman dalam kaitan penugasan Unifil atau pasukan perdamaian PBB di Lebanon," katanya. Proposal lainnya yang juga sedang diperdalam adalah tentang persiapan pembuatan nota kesepahaman kedua Dephan untuk membentuk working group bagi pertukaran informasi dan profesionalisme serta pertukaran personil dalam rangka litbang pertahanan. Masalah ketiga yang dibicarakan adalah rencana latihan bersama antara angkatan perang kedua negara. Sedangkan topik terakhir, menurut Sjafri, kerjasama teknologi pertahanan yang salah satu aspeknya adalah dukungan Jerman untuk overhaul kapal selam Nenggala 209. Sementara itu, Menteri Elekenboon menyatakan bahwa negaranya sangat tertarik untuk menjalin kerjasama dengan negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Untuk itu, pihaknya dengan Dephan RI berupaya mengidentifikasi sejumlah isu kerjasama pertahanan yang bisa dilakukan bersama kedua negara. Terkait dengan dukungan Jerman bagi overhaul kapal selam Indonesia, Elekenboon menjelaskan bahwa saat ini kedua pihak sedang membicarakan bagaimana efektifnya kegiatan tersebut. "Negosiasi terkait overhaul kapal selam Nanggala ini masih dalam proses dari kedua industri di Indonesia dan Jerman," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007