Pangkalan Bun, 8/9 (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugianto Sabran terus memantau dan mematangkan berbagai persiapan menyambut Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang rencananya hadir dalam penanaman perdana peremajaan tanaman sawit milik masyarakat.
Pematangan perlu dilakukan karena tanam perdana tersebut rencananya dilaksanakan akhir September atau awal Oktober 2018 di Kabupaten Kotawaringin Barat, katanya di Pangkalan Bun, Sabtu.
"Untuk lokasi penanaman perdana di lahan kelompok KUD Karya Tani, Jalan Ahmad Yani KM 40 Desa Pandu Senjaya, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kobar. Sesuai agenda, pertengahan bulan ini tim kepresidenan akan datang untuk mengecek persiapan," jelasnya.
Selain mematangkan penyambutan tersebut, orang nomor satu di provinsi nomor dua terluas di Indonesia itu juga telah meninjau langsung lokasi penamanam perdana, Kamis (6/9).
Peninjauan tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Kotawaringin Barat, Ahmadi Riansyah serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalteng dan Kabupaten Kotawaringin Barat.
Dia menambahkan sangat berharap kedatangan Presiden di penamana perdana tersebut tidak mengalami perubahan. Sebab, Pemprov Kalteng telah menyediakan anggaran dan melakukan berbagai persiapan dalam menyambut Presiden.
"Saya sangat yakin, kedatangan presiden akan membawa dampak positif bagi pembangunan di Kabupaten Kotawaringin Barat. Untuk itu, harapan besar kedatangan presiden dapat terlaksana karena Pemprov Kalteng sudah menganggarkan kegiatan tersebut," terang Sugianto.
Pemerintah Pusat melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), membuat program peremajaan kebun kelapa sawit milik masyarakat di seluruh Indonesia.
Untuk Provinsi Kalteng, program peremajaan itu, ditargetkan seluas 10.223 hektar dan harus benar-benar milik masyarakat.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perkebunan Kalteng, Rawing Rambang mengatakan mengikuti program peremajaan kelapa sawit tersebut sifatnya berkelompok, dan diusulkan ke Pemerintah Kabupaten/Kota setempat. Untuk satu kelompok, minimal memiliki luas lahan sekitar 25 hektar.
Kategori yang dapat mengikuti yakni, pohonnya sudah sangat tua, dan produksinya relatif kecil. Misal, luas kebun kelapa sawit satu hektare, namun produksinya hanya dibawah 10 ton, makan perlu dilakukan peremajaan karena hasilnya sudah tidak sesuai dengan luasan.
"Program Pemerintah Pusat itu merata di seluruh kabupaten/kota se-Kalteng. Tapi untuk penanam perdana dilaksanakan di Kabupaten Kobar. Rencananya memang Presiden hadir," demikian Rawing. (KR-JWM).
Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018