Samarinda (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengimbau masyarakat Indonesia untuk terus menguatkan jiwa Pancasila dalam setiap individu dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Pancasila telah terbukti menyatukan bangsa Indonesia yang beragam," kata Mahyudin saat menyampaikan orasi kebangsaan pada acara pelantikan pengurus DPD Ormas MKGR Kalimantan Timur, di Samarinda, Jumat malam.
Hadir pada acara tersebut antara lain, Ketua Umum DPP Ormas MKGR Roem Kono, Sekretaris Jenderal DPP Ormas MKGR Adies Kadir, dan Gubernur Kalimantan Timur terpilih Isran Noor.
Menurut Mahyudin, Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai luhur yang dapat menyatukan bangsa Indonesai yang beragam, baik suku, agama, budaya, daerah, dan sebagainya.
"Indonesia yang merdeka pada 1945, saat ini telah berusaia 73 tahun, dan pada awal kemerdekaan, beberapa kali menghadapi tantangan, tapi bangsa Indonesia memegang teguh persatuan dan terus menjaga persatuan karena memiliki Pancasila. Karena itu, bangsa Indonesia harus bangga pada Pancasila," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Mahyudin menuturkan, dirinya pernah berbicara dengan ketua Parlemen Yunani, perihal persatuan Indonesia. Menurut Mahyudin, ketua Parlemen Yunani, kagum pada bangsa Indonesia yang heterogen tapi memiliki persatuan bangsa yang kuat. "Menurut ketua Parlemen Yunani, bangsa Indonesia sangat hebat, karena mampu bersatu dalam keragaman," katanya.
Calon anggota DPD RI dari daerah pemilihan Kalimantan Timur ini menambahkan, setiap individu bangsa Indonesia harus bangga kepada Pancasila. Nilai-nilai luhur Pancasila, kata dia, bukan diciptakan tapi digali dan dikaji oleh para pendiri negara dari nilai-nilai luhur yang menjadi karakter bangsa sejak dahulu kala.
Kebanggaan terhadap bangsa Indonesia, kata Mahyudin, jarus muncul karena Pancasila telah terbukti sakti yakni sanggup mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia dari upaya penggantian Pancasila sebagai ideologi negara, salah satunya yang terbesar adalah pengkhianatan PKI dalam Gerakan 30 September 1965, yang dikenal dengan G30S/PKI. "Namun, Pancasila tetap sakti tak tergoyahkan sampai saat ini," ungkapnya.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018