Khost, Afganistan (ANTARA News) - Gubernur propinsi bergolak Khost, Afganistan tenggara, pada Rabu selamat dari upaya pembunuhan saat satu pembom mobil jibaku menghantam iringannya, kata saksi dan pejabat. Sedikit-dikitnya tiga pengawal gubernur Arsala Jamal tewas dan tujuh orang luka akibat serangan itu, yang terjadi di dekat pangkalan pasukan Barat sedikit di luar kota Khost, kata mereka. Beberapa menit sesudah serangan itu, Jamal mengatakan kepada kantor berita Inggris Reuters bahwa ia dalam keadaan baik. "Serangan itu diarahkan ke iringan saya. Saya baik-baik saja, tapi saya melihat orang terbakar di mobil di depan saya," katanya. "Saya tidak apa-apa, tapi tidak punya keterangan mengenai yang lain," kata gubernur itu kepada AFP sesudah serangan di kota Khost tersebut. "Itu bom mobil jibaku atas iringan gubernur, tapi gubernur tidak cedera," kata jurubicara polisi kepada kantor berita Prancis AFP. Dokter di rumahsakit kota itu mengatakan kepada AFP bahwa satu pengawal tewas dan tujuh orang, termasuk tiga warga --dua di antaranya remaja putra-- cedera. Khost terletak di dekat perbatasan dengan Pakistan dan mengalami serangkaian dalam beberapa bulan terahir. Kekerasan meningkat 19 bulan terahir di Afganistan, masa paling berdarah sejak pasukan pimpinan Amerika Serikat menggulngkan Taliban tahun 2001. Dengan meniru siasat pejuang Irak, Taliban secara luas mengandalkan serangan jibaku dan bom jalanan sebagai bagian dari upaya melawan pemerintah Afgan dan pasukan asing. Hampir 20 orang, banyak di antaranya warga, tewas akibat dua serangan jibaku terpisah pada ahir pekan lalu di propinsi Kandahar, Afganistan selatan. Pada Rabu juga, Taliban dan pasukan Afgan bentrok di dua daerah terpisah di propinsi Ghazni, yang terletak di baratdaya Kabul, kata kedua pihak tersebut. Kedua pihak itu mengemukakan angka berbeda dalam jumlah korban. Bentrok di Ghazni tersebut terjadi sesudah Taliban melancarkan serangkaian serangan terhadap pasukan Afgan di propinsi Kapisa, yang terletak di timurlaut Kabul dan di propinsi Baghlan, lebih jauh ke utara, kata saksi dan pejabat Afgan. Satu pembom jibaku hari Senin menabrakkan mobil penuh peledak ke gardu pemeriksaan tentara di propinsi Garis Depan Baratlaut Pakistan, menewaskan dua tentara dan melukai 16 lagi, kata tentara. Pembom itu juga tewas dalam serangan di luar kota Thal tersebut, yang terletak di utara ibukota propinsi itu, Peshawar, kata jurubicara tentara Mayor Jenderal Waheed Arshad. Dalam kejadian terpisah, bom jalanan diledakkan saat iringan tentara bergerak ke barat dari kota Tank di propinsi sama. Tidak ada korban dalam peristiwa itu, kata Arshad. Sementara itu, pejuang hari Minggu sepakat membebaskan 15 anggota perlawanan rakyat, yang diculik di daerah perbatasan Waziristan Selatan sepuluh hari lalu, kata suratkabar "Fajar" mengutip keterangan jururunding suku. Satu tentara dikayau sebelumnya oleh penculiknya, yang menuntut pembebasan rekan pejuangnya dari penjara Pakistan. Sisa anggota Korsa Garis Depan akan dibebaskan beberapa hari mendatang, kata perunding itu. Seorang pembom jibaku menabrakkan mobil membawa bom ke iringan pasukan keamanan Pakistan di daerah rusuh baratlaut, menewaskan dirinya dan mencederai lima tentara, kata polisi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007