Tokyo (ANTARA News) - Obor Olimpiade, simbol dari pertandingan olahraga olimpiade, tiba di Tokyo, Rabu, setelah melakukan perjalanan panjang dari kota asal api tersebut, Athena, Yunani untuk kemudian menuju Beijing, China, yang menjadi tuan rumah Olimpiade 2008. Upacara penyambutan dan penyalaan api berlangsung di kantor pemerintahan kota Tokyo, sebagai penanda dilaluinya kota tersebut, sekaligus menjadi simbol keikutsertaan Jepang di Olimpiade Beijing. Perjalan obor Olimpiade dimulai dari kota asal api abadi itu, di Athena, Yunani, sejak 29 Juni lalu. Simbol tersebut tiba di ibukota Jepang melalui Seoul, selanjutnya akan menuju Beijing. Obor Olimpiade dibawa berkeliling melewati lima benua, termasuk rute purbakala "jalur sutra" yang meliputi 135 kota-kota di dunia, dan menempuh jarak sepanjang 137 ribu kilometer dalam waktu 130 hari, perjalanan terlama yang pernah dilalui sang obor abadi. "Dilaluinya jalur sutra itu juga memiliki arti saat terhubungkannya China dan negara-negara lainnya di dunia," kata Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Jacques Rogge, dalam upacara mengawali perjalanan api abadi dewa Zeus itu di Beijing beberapa waktu lalu. Perjalanan obor, yang juga akan melewati Jakarta itu, diyakini pihak penyelenggara sebagai perlambang bahwa seluruh peserta akan mengalami kenangan luar biasa di Beijing 2008. Sama sepeti jalur sutera yang membuat dunia selalu mengenang keberadaan negara dari Timur. Sejarah api Olimpiade merupakan penanda dimulainya pertandingan Olimpiade modern untuk pertama kalinya di Stadion Panathinaikos, Athena, pada tahun 1896. Sejak itu juga dimulailah tradisi penyalaan api Olimpiade selama berlangsungnya kompetisi, demikian laporan Kyodo News. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007