Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengimbau semua pihak tidak menjadi spekulan yakni memanfaatkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dengan mencari keuntungan pribadi.

"Pada situasi yang sulit saat ini, seluruh warga negara Indonesia agar bersatu, bergandengan tangan, dan sama-sama melakukan tindakan nyata memulihkan nilai tukar rupiah, bukannya malah memanfaatkan situasi dengan mencari keuntungan pribadi," kata Bambang Soesatyo melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis malam.

Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet ini mengingatkan, saat ini adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan kepedulian terhadap negara dengan berkontribusi menaikkan nilai tukar rupiah. "Jangan malah memanfaatkan situasi, mencari keuntungan pribadi di tengah penderitaan rakyat," katanya.

Politisi Partai Golkar ini menegaskan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) segera bertindak tegas terhadap spekulan dolar. "Ungkap jaringan spekulan dolar dan persempit ruang geraknya guna mencegah terjadinya krisis keuangan,” katanya.

Di sisi lain, Bamsoet juga berharap masyarakat tetap tenang dan menghindari kepanikan dengan memberikan kepercayaan kepada Pemerintah. "Depresiasi nilai tukar mata uang, tidak hanya terjadi pada rupiah, karena Turki, Argentina, dan Afrika Selatan, juga menghadapi persoalan serupa," katanya.

Mantan wartawan itu mendorong kalangan pengusaha terutama Kamar Dagang dan industri (KADIN) untuk ikut aktif mencari solusi atas penguatan USD yang sudah menjadi persoalan global.

Bamsoet juga meminta Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia makin kreatif dan inovatif dalam merumuskan kebijakan untuk mengatasi pelemahan rupiah. Kemenkeu sebagai otoritas kebijakan fiskal bisa mengakselerasi APBN semaksimal mungkin. Karena, APBN merupakan sumber penting dalam memutar ekonomi nasional,” ujarnya.

Menurut dia, hal yang perlu didorong pada saat sulit seperti ini adalah memudahkan akses perbankan. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter bisa melonggarkan aturan dalam pemberian kredit, terutama kebijakan kredit tanpa jaminan harus diperluas untuk sektor-sektor produktif usaha kecil menengah rakyat.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018