Saya ingin sampaikan kepada Presiden bahwa Ponpes Amanatul Ummah berdiri tahun 2006, sekitar12 tahun lalu masih berupa hutan dan orang kalau maghrib takut, sekarang hari minggu bagaikan kota kecil,Mojokerto, (ANTARA News) - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo membagi-bagikan sepeda kepada santri di Pondok Pesantren Amanatul Ummah jika berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan. Ada tiga santri yang berhasil menjawab pertanyaan Presiden Joko Widodo, yakni Adi, Sukma Wahyu dan Jota Adi.
"Pertanyaan pertama, Asian Games ada 40 cabang sebutkan tujuh saja," kata presiden memberikan pertanyaan di Mojokerjo, Kamis.
Kemudian dijawab dengan lancar oleh Adi yakni sepak bola, takraw, bulu tangkis, loncat indah, renang, pencak silat, tenis meja.
"Kemudian pertanyaan kedua, Asian Games kita dapatkan berapa emas," lanjutnya yang langsung dijawab 31 emas oleh Sukma Wahyu.
"Betul sekali," kata Joko Widodo menimpali.
Kemudian untuk, pertanyaan ketiga Presiden menanyakan sebutkan tujuh provinsi dan kemudian dijawab dengan benar oleh santri ketiga.
Atas usahanya itu, ketiga santri itu berhak mendapatkan hadiah sepeda sebagai penghargaan kepada santri.
Sementara itu, pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH Asep Syaifuddin Chalim mengatakan jika anak anak yang belajar di pesantren ini banyak mendapatkan prestasi.
"Saya ingin sampaikan kepada Presiden bahwa Ponpes Amanatul Ummah berdiri tahun 2006, sekitar12 tahun lalu masih berupa hutan dan orang kalau maghrib takut, sekarang hari minggu bagaikan kota kecil," jelasnya.
Ia mengemukakan, pada tahun 2017, Amanatul Ummah dapatkan penghargaan berupa The Most Favorit School in Indonesia". Kemudian tahun 2018 mendapatkan The Best Tutorial System in Indonesia.
"Kami setiap pagi juga mendoakan periode mendatang menjadi presiden kembali," katanya.
Selain itu, anak-anak yang ada di pesantren juga didoakan bisa menjadi pemimpin Indonesia. Bisa menjadi konglomerat yang membawa kesejahteraan bagi bangsa Indonesia.*
Baca juga: Jokowi: Presiden disuruh loncat, namanya gila, bro
Baca juga: Presiden Jokowi: Ekspor dan investasi kunci perkuat fundamental ekonomi
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018