Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) mengurangi volume minyak tanah yang ditarik di wilayah-wilayah program konversi guna mengatasi kelangkaan komoditas tersebut di Jabodetabek. Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Divisi Komunikasi Pertamina, Ifki Sukarya di Jakarta, Kamis mengatakan, kalau sebelumnya Pertamina menarik hingga 70 persen minyak tanah di wilayah konversi, maka mulai Rabu ini hanya 50 persen. "Sedangkan, sisanya sebesar 50 persen lagi tetap akan dipertahankan hingga situasi normal," katanya. Menurut dia, langkah tersebut merupakan upaya menekan antrian minyak tanah karena masyarakat belum sepenuhnya beralih kepada LPG. Langkah lainnya, lanjut Ifki, adalah melakukan operasi pasar (OP) dengan volume 100 kiloliter per hari yang dijual langsung ke masyarakat dengan harga Rp2.250 per liter tanpa melalui agen maupun pangkalan. "Kami juga akan melakukan extra dropping (kiriman tambahan) minyak tanah kepada agen atau pangkalan hingga 350 kiloliter per hari dalam beberapa hari ke depan," ujarnya. Dengan demikian, total tambahan minyak tanah yang dipasok di wilayah Jabodetabek akan mencapai 450 kiloliter per hari. "Hitungan kami, dengan tambahan ini seharusnya antrian minyak tanah tidak terjadi lagi. Namun, apabila masih terjadi, kami menduga penyebabnya di luar faktor pasokan dan permintaan," katanya. Namun, Ifki tidak menjelaskan lebih jauh faktor di luar pasokan dan permintaan tersebut.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007