Usia 60 tahun ke atas semakin besar risikonya

Jakarta (ANTARA News) - Kanker darah bisa menimpa siapa saja, baik anak-anak mau pun orang tua. Apa perbedaannya?

Konsultan Hematologi Parkway Cancer Centre (PCC) Singapura Dr. Colin Phipps Diong mengatakan biasanya kanker darah yang menimpa anak-anak adalah leukemia akut, sementara orang dewasa sering terkena limfoma yang mempengaruhi kelenjar getah bening.

Selain tipe kanker, proses penyembuhan antara pasien belia dan dewasa juga berbeda.

Dibandingkan orang dewasa, anak-anak cenderung lebih cepat sembuh.

"Anak-anak lebih kuat, oleh karena itu mereka bisa menjalani banyak terapi dan perawatan, proses penyembuhannya juga lebih cepat," kata Colin dalam temu media dia Jakarta, Kamis.

Pada orang dewasa, proses penyembuhan relatif lebih lama dibandingkan pasien anak-anak.

Menurut Dr. Lim ZiYi, Konsultan Senior Hematologi Parkway Cancer Centre, prevalensi kanker darah lebih sering terjadi pada orang dewasa. Semakin tua, risiko terkena kanker darah semakin besar.

Baca juga: Sistem kekebalan di awal kehidupan kunci cegah anak terkena leukemia

"Usia 60 tahun ke atas semakin besar risikonya," ujar dia.

Kanker darah bukanlah penyakit yang diturunkan di keluarga, imbuh dia.

Penanganan yang tepat dari diagnosis akurat membuat peluang sembuh makin besar, ditambah juga faktor teknologi ilmu kedokteran yang semakin canggih.

Kanker darah bisa dideteksi dengan tes darah yang menyeluruh, juga dilihat dari gejala-gejala seperti demam berkepanjangan, keringat dingin pada malam hari, kelelahan yang tak kunjung hilang, berat badan menurun drastis juga pembengkakan kelenjar getah bening.

Baca juga: Tanda-tanda leukimia, anemia hingga kelelahan

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018