"Jadi mungkin (ditunda) enam bulan atau satu tahun, kami mau menenangkan dulu masalah currency ini"

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut penundaan sejumlah proyek listrik di Pulau Jawa dilakukan untuk menenangkan "amukan" dolar AS yang terus menguat terhadap rupiah.

Luhut seusai Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi (SOM) Forum Negara Kepulauan dan Pulau (AIS) di Jakarta, Kamis, mengatakan penundaan proyek kelistrikan akan dilakukan.

"Kami reschedule beberapa proyek listrik. Supaya tidak salah mengerti, di Jawa ini sudah cukup (pasokan listrik) sekarang ini. Jadi mungkin (ditunda) enam bulan atau satu tahun, kami mau menenangkan dulu masalah currency ini," katanya.

Pemerintah memutuskan untuk menjadwalkan ulang pengerjaan proyek infrastruktur kelistrikan sebagai upaya mengendalikan impor komponen yang menyebabkan defisit transaksi perdagangan sehingga nilai tukar rupiah terus melemah.

Perusahaan pembangkit listrik disinyalir tidak menaati kewajiban pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sehingga impor komponen melambung.

Baca juga: Atasi defisit, pemerintah tegakkan aturan TKDN pada proyek infrastruktur

Meski tidak menyebutkan secara gamblang proyek mana saja yang ditunda, Luhut memastikan jumlahnya nanti dibatasi oleh proyek-proyek kelistrikan yang belum mencapai penyelesaian pembiayaan atau financial close.

"Jadi yang sudah financial close, akan terus (berjalan)," tuturnya.

Proyek kelistrikan yang belum financial close mencapai sekitar 15.200 MW. Proyek-proyek tersebut awalnya ditargetkan selesai pada 2019 namun akan ditunda pada 2021-2026.

Meski ditunda, pemerintah memastikan target rasio elektrifikasi hingga 99 persen pada 2019 akan tetap tercapai.

Baca juga: PLN minta maaf atas pemadaman listrik sebagian Jawa dan Bali

Baca juga: Gangguan sistem kelistrikan Jawa-Bali berangsur normal

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018