Ia memperingatkan pemerintah Suriah untuk tidak menggunakan senjata kimia menjelang serangan militer yang diperkirakan akan terjadi di sana.
Pada Selasa, pesawat-pesawat Rusia dan Suriah menggempur daerah-daerah di pinggir barat Idlib, yang merupakan benteng terbesar terakhir gerilyawan, menurut lembaga pemantau Syrian Observatory for Human Rights dan seorang sumber di pihak gerilyawan.
Seorang menteri pemerintah Suriah juga mengatakan pengepungan Idlib kemungkinan akan diselesaikan dengan cara paksa.
"Ini adalah keadaan tragis, dan jika mereka ingin terus mengambil alih Suriah, mereka bisa melakukannya," kata Haley dalam acara jumpa pers yang dikutip Reuters.
Ia mengacu kepada pernyataannya itu pada pemerintahan Presiden Bashar al-Assad serta sekutu-sekutunya, Rusia dan Iran.
"Tapi mereka tidak bisa melakukannya dengan senjata kimia. Mereka tidak bmenyerang rakyatnya dan kita tidak akan bisa diperdaya," tambahnya.
Badan dunia pengawas senjata kimia telah mencatat ada penggunaan senjata terlarang secara sistematis dalam perang saudara di Suriah, termasuk penggunaan zat saraf sarin dan gas sulfur. Namun, Organisasi Pelarangan Senjata Kimia belum menentukan pihak mana yang bertanggung jawab atas serangan-serangan itu.
"Jika ada senjata kimia yang digunakan, kita tahu pasti siapa yang menggunakannya," kata Haley.
Editor: Tia Mutiasari/Chaidar Abdullah
Pewarta: Antara
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2018