Jakarta (ANTARA News) - Rusia mengingatkan Amerika Serikat tentang kontribusi badan khusus PBB untuk membantu pengungsi Palestina (UNRWA) terhadap stabilitas dan perdamaian kawasan, serta posisi AS sebagai salah satu sponsor pembentukan UNRWA yang disahkan melalui Resolusi Sidang Umum PBB pada 1949.

"Kami ingin mengingatkan bahwa sebenarnya Amerika Serikat merupakan salah satu anggota PBB yang mensponsori pendirian badan ini. Badan yang telah berkontribusi penting dalam membantu pengungsi Palestina dan pada stabilitas di kawasan Timur Tengah," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam konferensi pers kediaman Duta Besar Rusia di Jakarta, Rabu.

Pernyataan tersebut disampaikan Dubes Vorobieva terkait keputusan Presiden Donald Trump yang menghentikan segala bentuk bantuan pendanaan untuk UNRWA mulai 1 September lalu. Trump telah memerintahkan penghentian lebih dari 200 juta dolar AS atau sekitar Rp2,8 triliun bantuan ekonomi yang sedianya dialokasikan ke Gaza dan Tepi Barat, untuk dialihkan ke tempat lain.

Trump mengatakan bantuan untuk UNRWA nirproduktif bagi para wajib pajak Amerika dan menyebut badan PBB itu sebagai "insitusi yang cacat".

"Washington harus paham bahwa keputusan mereka rentan berhubungan dengan situasi kemanusiaan yang sudah rumit, dan peringatan ini bukan hanya dari Rusia, tapi juga dari teman dan sekutu Amerika," kata Vorobieva.

Dubes Rusia juga menekankan pentingnya peran UNRWA yang telah banyak bekerja untuk membantu pengungsi Palestina, baik melalui pendidikan, fasilitas kesehatan, maupun upaya penempatan kembali sehingga segala bentuk bantuan dari masyarakat internasional menjadi bentuk kontribusi untuk mencapai stabilitas dan perdamaian.

"Kami percaya bahwa pembiayaan yang cukup dan segala bentuk kerja sama untuk mendukung badan ini seharusnya dapat mendorong upaya penempatan kembali para pengungsi berdasarkan hukum internasional, prinsip kemanusiaan dan konsep dua negara," kata dia.

Sebagai bentuk komitmen pada tujuan perdamaian Palestina dan Israel tersebut, Rusia telah berkontribusi sebesar 10 juta dolar AS untuk pendanaan UNRWA selama periode 2017-2021.

"Saya percaya negara lain akan tetap berkomitmen dalam upaya itu, termasuk Indonesia untuk terus berkontribusi dan bahkan meningkatkan kontribusi pada badan tersebut," kata Vorobieva.

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018