Jakarta, 6/9 (ANTARA NEWS) - Direktur Utama Petrokimia Gresik Nugroho Christijanto meluncurkan buku "Langkah Nyata Menjadi Solusi Bagi Agroindustri” yang menjelaskan bahwa bisnis utama perusahaannya tidak lagi hanya sebagai produsen pupuk terlengkap di Indonesia tetapi beralih menjadi solusi bagi agroindustri.

“Saat ini bisnis utama perusahaan sudah beralih menjadi solusi bagi agroindustri. Artinya, Petrokimia Gresik tidak hanya maju sebagai produsen pupuk dan bahan kimia yang besar saja, namun juga menawarkan solusi untuk dunia agroindustri,” kata Direktur Utama PG Nugroho Christija saat peluncuran buku Langkah Nyata Menjadi Solusi Bagi Agroindustri” dalam siaran pers yang diterima Antara Jakarta, Rabu (5/9).

Nugroho menjelaskan bahwa saat ini PG telah berada dalam usia matang, yaitu hampir setengah abad (46 tahun), dan sudah memiliki 31 pabrik dengan kapasitas produksi 8,9 juta ton per tahun (pupuk dan non-pupuk). Dengan perkembangan dan dinamika bisnis yang ada, perusahaan telah menetapkan destinasinya, yaitu sebagai solusi untuk agroindustri.


Arah pengembangan bisnis tersebut, lanjut Nugroho, dituangkan ke dalam buku baru ini agar stakeholder maupun masyarakat luas dapat mengetahui secara lebih mendalam bagaimana dan seperti apa bisnis PG di masa yang akan datang.

“Kami merasa perlu untuk menyampaikan arah pengembangan bisnis perusahaan kepada publik. Karena Petrokimia Gresik ini merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia yang merupakan salah satu agen pembangunan di Indonesia,” tambah Nugroho.

Lebih lanjut Nugroho menyebutkan bahwa dalam kerangka menuju solusi untuk agroindustri, pupuk merupakan satu bagian saja. Selain pupuk, dengan kemampuan riset yang kuat, PG juga sudah bisa melebarkan sayap dengan memiliki produk pertanian dari hulu ke hilir, meliputi produk pembenah tanah, benih, pestisida, probiotik, produk olahan pertanian, dan sebagainya.

“Produk-produk inilah yang nantinya akan masuk secara lebih luas ke pasar yang lebih spesifik. Apalagi Petrokimia Gresik memiliki pupuk majemuk NPK dengan lebih dari 46 formula yang customized bisa diproduksi sesuai keinginan konsumen, sehingga bisa menyasar kebutuhan spesifik pelanggan,” ujar Nugroho.

Peluncuran buku ini semakin menambah daftar buku yang pernah diterbikan oleh perusahaan. Adapun judul buku yang pernah diluncurkan oleh PG dalam beberapa tahun terakhir adalah Menengok ke Belakang, Menggapai Masa Depan (2012), The Untold Stories (2015), Memupuk Kesuburan, Menebar Kemakmuran (2017).

Nugroho menambahkan bahwa buku ini sekaligus menjadi bentuk sumbangsih PG dalam membangun budaya literasi, menangkap gagasan, ide, serta buah pikir perusahaan yang dituangkan ke dalam buku agar dapat terdokumentasi dengan baik dan diketahui oleh publik.

“Buku ini juga merupakan respon perusahaan terhadap dinamika tantangan bisnis. Sekaligus menyampaikan bagaimana upaya transformasi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan,” ujar Nugroho.

Seminar Kehumasan

Usai peluncuran buku, di tempat yang sama, PG juga menggelar seminar kehumasan dengan tema “Public Relation Transformation in Disruption Era” dengan narasumber Wisnu Nugroho (Editor in Chief kompas.com) dan Muhammad David (Senior Analyst Digital Intelligence of Edelmen Indonesia).

Nugroho menyatakan bahwa seminar ini dimaksudkan untuk menyikapi pesatnya perkembangan teknologi digital kontemporer dan pengaruhnya terhadap profesi kehumasan. Karena perkembangan teknologi digital telah banyak merubah strategi dan teknik bekerja hampir seluruh profesi yang ada, termasuk kehumasan (public relation).

Dalam kegiatan ini, PG mengundang praktisi kehumasan dari perusahaan BUMN yang ada di Jawa Timur (Jatim), BUMD Jatim, pemerintah daerah (Gresik, Surabaya, dan Jatim), Pupuk Indonesia dan Petrokimia Gresik group, serta pengurus Forum Humas (FH) BUMN pusat dan FH BUMN/D Jatim.

Aspek kehumasan saat ini menjadi sangat relevan di tengah perkembangan teknologi digital. Kehumasan saat ini juga menjadi salah satu pendekatan atau strategi dalam menjalankan aktivitas pemasaran. Sehingga perusahaan merasa perlu mendalami aspek kehumasan sebagai salah satu pendekatan strategis.

“Perusahaan juga mempersiapkan strategi kehumasan yang baik untuk mempromosikan destinasi Solusi Agroindustri, karena dampak dari penyebaran informasi di dunia digital saat ini sudah sangat luas dan masif, maka kami juga menaruh perhatian serius di sini,” ujar Nugroho.

Peluncuran Aplikasi Digital Majalah GEMA 4.0

Masih pada kesempatan yang sama, Nugroho juga merilis aplikasi digital majalah internal perusahaan (Majalah GEMA). Melalui aplikasi ini, karyawan dan keluarga dapat menikmati sajian informasi mengenai perusahaan melalui gawai pintarnya (android maupun IOS).

Sejak 2014, perusahaan telah memiliki majalah internal berbasis digital (bentuk PDF yang disebar via email dan website), namun belum dalam bentuk aplikasi. Sedangkan Majalah GEMA 4.0 memiliki fitur Like dan kolom komentar (interaktif) pada setiap beritanya.

Nugroho menyatakan bahwa keberadaan aplikasi digital majalah internal bukan untuk menghilangkan majalah dalam bentuk cetak. Namun sebagai pelengkap atas bagaimana cara perusahaan menyajikan media miliknya.

“Saat ini kami merasakan bahwa penyampaian pesan secara digital jauh lebih efektif dan mampu menjangkau karyawan generasi millenial di perusahaan kami yang saat ini jumlahnya sudah hampir mencapai 50 persen,” tutup Nugroho. ###

Pewarta: Jaka Sugiyanta
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018