Di sana 'human trafficking' kita harus stop, terus tambang seluruhnya moratorium dan kita akan menggerakkan lahan pertanian yang kuat di NTT

Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat menegaskan ingin menghentikan praktik perdagangan manusia dan pertambangan.

"Di sana 'human trafficking' kita harus stop, terus tambang seluruhnya moratorium dan kita akan menggerakkan lahan pertanian yang kuat di NTT," kata Viktor di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Rabu.

Pada hari ini Presiden Joko Widodo melantik Viktor B. Laiskodat-Josef Nae Soi menjadi gubernur dan wakil gubernur NTT periode 2018-2023 di Istana Negara.

"Karena selama ini arahan dari pimpinan tidak menggerakkan seluruh potensi lahan kering yang ada karena itu pengangguran ada. Pertanian lahan kering akan kita dorong untuk multikultur. Kita serius pada multikultur karena sawah kita tidak akan tertarik. Program nasional kan (menanam) jagung, padi dan kedelai tidak cocok dengan NTT," ungkap Viktor.

Sedangkan untuk izin tambang juga akan dihentikan sementara (moratorium).

Baca juga: Viktor Laiskodat mundur dari DPR

"Pertambangan pasti stop, akan moratorium dulu, kita lihat yang layak dan tidak karena tempat itu kecil dan indah. Jadi kalau wilayahnya kecil dan indah tidak boleh diganggu," tambah Viktor

Viktor juga menargetkan untuk mengevaluasi birokrasi di pemerintah provinsi.

"Kalau bagus, sesuai dengan visi misi, kerjanya rajin, ya jalan terus. Kalau tidak cocok, kita minta Menteri Dalam Negeri untuk segera ganti, tadi saya bicara sama beliau (Mendagri), tidak ada masalah," ungkap Viktor.

Viktor juga mengaku akan bergabung menjadi tim sukses (timses) pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.

"Pasti (jadi timses), saya kan ketua DPP (Dewan Pimpinan Pusat)," kata Viktor.

Baca juga: Viktor: Terima kasih atas kepercayaan masyarakat NTT

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018