Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menggalang gotong royong warga Citarum untuk mengurangi pencemaran dan merevitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum lewat program Pengurangan Risiko Bencana (PRB) berbasis masyarakat.
"Kami mendorong masyarakat untuk melakukan berbagai aksi nyata yang terkait langsung dengan gerakan PRB seperti melakukan penghijauan, pembuatan biopori, dan juga bersih-bersih Sungai Citarum," kata Asisten Deputi Pengurangan Risiko Bencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Iwan Eka Setiawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat merupakan bentuk implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental yang bertujuan untuk mencapai perubahan pola pikir masyarakat di Kabupaten Bandung Barat agar memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Masyarakat diberikan pemahaman melalui lokakarya yang memaparkan mengenai upaya revitalisasi dan pengendalian pencemaran Sungai Citarum, upaya mitigasi bencana seperti pembuatan jalur evakuasi, pembangunan tenda penampungan dan dapur umum, serta penyelamatan kaum rentan yaitu lansia; anak-anak; dan perempuan.
"Hal-hal ini bertujuan untuk mengurangi korban jiwa dan kerugian infrastruktur. Selain itu, masyarakat diedukasi untuk membuat konsep pengurangan resiko bencana," papar Iwan Eka.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk nyata dukungan terhadap Perpres No. 15/2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan kerusakan DAS Citarum. Kemenko PMK telah berkoordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga antara lain Dinas Lingkungan Hidup Provinsi , Komandan Satuan Tugas Sungai Citarum, BPBD, juga termasuk dengan Baznas.
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Tubagus Haeri sangat optimis program revitalisasi DAS Citarum berbasis masyarakat akan dapat memberikan hasil yang positif.
"Saya dapat laporan masyarakat sudah dapat memancing dan juga Sungai Citarum dapat digunakan untuk juga melakukan aktivitas olahraga termasuk dijadikan lokasi lomba 17-an," jelas Tubagus.
Tubagus menekankan pentingnya kontribusi masyarakat agar upaya revitalisasi DAS Citarum dapat terus berjalan dengan baik dan manfaatnya dapat dirasakan terus oleh masyarakat.
"Citarum menyuplai 2000 MW listrik untuk Jawa-Bali, termasuk berkontribusi juga sebanyak 6 sampai 8 persen terhadap program beras nasional jadi penting untuk terus dipelihara," kata Tubagus.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018