Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo melontarkan pantun di forum internasional, sebelum menutup pidatonya pada Sidang Umum ke-39 Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) di Gedung Parlemen Singapura, Selasa, untuk memberikan semangat.
Menurut Bambang Soesatyo melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan, bahwa pantun tersebut untuk memberikan dukungan semangat kepada para anggota parlemen dari negara--negara Asean yang menjadi anggota AIPA.
Pantun yang dilontarkan Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet adalah, "Pergi ke Singapura via Soekarno-Hatta /Tak perlu pake visa /Meski tantangan di depan mata /AIPA, Kamu bisa!". Itulah pantun dari Bamsoet sebelum menutup pidatonya. Tepuk tangan pun menggema dalam sidang umum yang dipimpin Presiden AIPA, Tan Chuan Jin.
Pada kesempatan tersebut, Bamsoet menjadi ketua delegasi Parlemen Indonesia. Anggota Delegasi Parlemen Indonesia yang mendampingi Bamsoet, antara lain, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ketua BKSAP DPR RI Nurhayati Ali Assegaf, Juliari Batubara (Fraksi PDIP), Endang Srikarti Handayani (Fraksi Partai Golkar), Jon Erizal (Fraksi PAN), Abdul Kadir Karding (Fraksi PKB), Jazuli Juwaini (Fraksi PKS), Kartika Yudhisti (Fraksi PPP), Amelia Anggraini (Fraksi Nasdem), Sudiro Asno (Fraksi Hanura), serta Mukhamad Misbakhun (Fraksi Partai Golkar).
Sebagai pimpinan delegasi Parlemen Indonesia, politisi Partai Golkar ini menyampaikan pidato berjudul "Towards a Resilient and Innovative Community" atau Menuju Masyarakat yang Tangguh dan Inovatif. Menurut Bamsoet, transformasi Asean setelah lebih dari 50 tahun menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan yang berdaya saing tinggi dan mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi dalam suasana yang relatif damai, di tengah dinamika geopolitik global.
"Menjadikan Asia Tenggara memiliki posisi tawar yang tinggi tentu tidak mudah karena negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini ditandai dengan fitur keberagaman baik dari segi ekonomi, budaya, agama, maupun tingkat demokrasi,” ujarnya.
Bamsoet menambahkan, masa depan Asean sangat tergantung pada kemampuannya meraih peluang dan menghadapi berbagai tantangan. Karena itu, Bamsoet mendorong ASEAN tetap kompak dalam melangkah untuk menguatkan kerja sama kawasan.
"Dalam hal ini AIPA sebagai legitimasi perwakilan rakyat Asean, tentunya harus mengambil posisi strategis untuk mewujudkan Visi Asean 2025 melalui kerangka mandat konstitusi pembentukan legislasi, persetujuan penganggaran dan pelaksanaan pengawasan,” tuturnya.
Bamsoet juga menegaskan, komitmen Indonesia untuk bersama negara-negara lain di Asia Tenggara lainnya, untuk mempertahankan sentralitas Asean di tengah masyarakat global. "Tentunya, ada prasyarat untuk mempertahankan sentralitas Asean, yakni persatuan dan rasa memiliki di antara sesama anggota dan warganya," katanya.
Bamsoet juga menyatakan, optimistis AIPA akan terus berkembang menjadi organisasi antarparlemen yang mampu menjawab tantangan zaman seiring perkembangan kawasan.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018