Jakarta (ANTARA News) - Delapan orang pejabat teras dan anggota parlemen Afghanistan menjalani studi banding di Indonesia dari 21 hingga 27 Agustus 2007, untuk mempelajari pengelolaan alam dan lingkungan hidup. Para pejabat itu datang dari Kementerian Pertanian, Keuangan, Ekonomi, Hukum, dan Luar Negeri serta Komisi Sumber Daya Alam, Ketua Asosiasi Pariwisata Afghanistan, dan Wakil Direktur Badan Perlindungan Lingkungkan Nasional. Kunjungan studi banding ini merupakan bagian dari program pengembangan kapasitas dalam manajemen konservasi alam yang didukung oleh USAID dan WCS (Masyarakat Konservasi Alam). Menurut keterangan tertulis Ir. Adi Susmianto, Sekretaris Direktorat Jenderal Perllindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Departemen Kehutanan, yang diterima ANTARA, Rabu, kunjungan ini merupakan kunjungan perdana Pemerintah Afghanistan untuk mempelajari sistem perlindungan alam dan manajemen taman nasional di Indonesia. Dalam kegiatan studi banding, para pejabat Afghanistan itu akan melihat cara membuka dan mengelola taman nasional, yang melibatkan berbagai institusi pemerintahan dan masyarakat. Studi banding tujuh hari tersebut diisi dengan kunjungan ke beberapa kawasan konservasi seperti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Pusat Pendidikan Konservasi Alam di Bodogol, Sukabumi, Jawa Barat. Selain itu dijadwalkan pula dialog tentang Islam dan konservasi lingkungan hidup di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat. Para anggota delegasi Afghanistan akan bertukar pandangan tentang pelestarian alam menurut Islam dengan berbagai ahli agama dan lingkungan, pada Kamis (23/8). Sementara itu Rektor UIN Prof. Komaruddin Hidayat menyambut hangat studi banding tersebut, dan mengatakan "Islam mengajarkan kita memelihara alam dan lingkungan, dan penduduk Afghanistan yang mayoritas Muslim harusnya memelihara alam sebagai amanah menjadi pemimpin di bumi." Belum lama ini UIN menyelenggarakan pertemuan internasional dalam ilmu fiqih lingkungan hidup, dan mendatangkan berbagai pakar. UIN juga telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Lingkungan Hidup untuk mengembangkan pusat kajian lingkungan terutama yang berfokus pada masalah global, khususnya di dunia Islam.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007