Saya pernah jadi komisaris di PT Mondialindo
Jakarta (ANTARA News) - Istri mantan Ketua DPR Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor, mengungkap perannya dalam PT Mondialindo yang memiliki saham mayoritas di PT Murakabi Sejahtera, salah satu konsorsium peserta lelang KTP elektronik.
"Saya pernah jadi komisaris di PT Mondialindo, bersama-sama saya setahu saya saat itu ada Rheza, anaknya Pak Novanto," kata Deisti di pengadilan Tindak Pidana Korupsi, di Jakarta, Selasa.
Ia menjadi saksi untuk mantan Direktur Operasional PT Murakabi Sejahtera, Irvanto Cahyo, yang juga keponakan Novanto dan pemilik OEM Investment Pte Ltd, Made Oka Masagung. Keduanya didakwa menjadi perantara pemberian uang 7,3 juta dolar Amerika Serikat kepada Novanto dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi KTP elektronik.
Berdasarkan dokumen yang didapat KPK, sebesar 80 persen dari saham PT Mondialindo Graha Perdana pada 2008 dimiliki Deisti Tagor dan Rheza Herwindo (putra Novanto). PT Mondialindo selanjutnya menjadi investor di PT Murakabi Sejahtera dengan Dwina Michaela (juga anak Novanto) sebagai komisarisnya.
Namun saham itu lalu dijual ke Cyprus Antonia Tatali, yang juga dekat dengan Setnov. PT Murakabi Sejahtera adalah salah satu dari tiga konsorsium yang mengikuti lelang pengadan KTP elektronik, namun lelang akhirnya dimenangkan konsorsium PNRI meski pemenang lelang sudah ditentukan sebelumnya.
"Saat saya masuk ke situ diajak Heru Taher, teman lama Pak Novanto. Pak Heru Taher datang ke rumah dan mengatakan ke saya 'Kamu ke sini saja untuk belajar', lalu saya juga tanya 'Untuk apa?, dia katakan 'Ikut sajalah jadi saya ikut'," kata dia.
Saat memutuskan masuk ke PT Mondialindo pada 2008, Deisti mengaku belum memberitahu suaminya, Setya Novanto.
"Saya belum sampaikan ke Pak Novanto, selang beberapa bulan kemudian baru saya sampaikan karena saya diminta aktif datang ke kantor oleh Pak Heru, tapi saya keberatan, kemudian saya minta keluar, saya belum tahu pekerjaannya apa karena dia (Heru Taher) juga tidak menjelaskan," kata dia.
Ia pun mengaku tidak menyetorkan modal atau mengetahui keuangan perusahaan tersebut karena semuanya dijalankan oleh Heru Taher.
"Terakhir saya tanya Pak Novanto katanya (kepemilikan saham Deisti) itu untuk pembayaran utang Pak Heru ke Pak Novanto jadi saham saya untuk bayar utang karena sekitar tahun 1990-an Pak Novanto dan Pak Heru ada di situ (PT Mondialindo)," kata dia.
Sedangkan untuk kedudukan dan pekerjaan Rheza di perusahaan itu, dia mengaku tidak mengetahuinya. Ia pun mengaku tidak tahu soal PT Murakabi Sejahtera.
"Saya kurang tahu juga mengenai Murakabi tapi setahu saya itu perusahan benar, tapi Irvanto di Murakabi tidak tahu sebagai apa, saya, belum pernah datang ke kantornya," kata Deisti.
Ia mengenai Irvanto hanya sebatas keponakan Novanto dan bertemu saat acara keluarga. "Selain acara keluarga jarang bertemu," kata dia.
Pewarta: Desca Natalia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018