Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah hingga kini masih mencari dana untuk pengadaan enam pesawat tempur Sukhoi, guna melengkapi empat unit pesawat yang ada menjadi satu skadron.
"Yang ditandatangani baru dalam bentuk nota kesepahaman, belum kontrak pembelian karena dananya belum ada. Yang penting Rusia sudah mendapat kepastian bahwa Indonesia akan membeli dari mereka," kata Kepala Biro Humas Departemen Pertahanan (Dephan), Brigjen TNI Edy Butar Butar, di Jakarta, Selasa.
Menurut rencana Indonesia dan Rusia segera menandatangani nota kesepahaman pembelian enam jet tempur Sukhoi SU-30 yang nilainya antara 330 juta dolar AS hingga 350 juta dolar AS.
Edy menegaskan pembelian enam Sukhoi tidak termasuk dalam program pengadaan alat utama sistem senjata melalui kredit negara yang ditawarkan Rusia senilai satu miliar dolar AS.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya belum bisa memastikan kapan keenam pesawat Sukhoi itu bisa dibeli oleh Indonesia.
"Nanti kalau tim yang dipimpin Sekjen Dephan sudah kembali baru akan diketahui sumber pendanaannya, atau mungkin Departemen Keuangan dan Bappenas akan mencarikan sumber pembiayaannya," katanya.
Sementara itu, kredit negara yang ditawarkan Rusia senilai satu miliar dolar AS sebagian akan diperuntukkan bagi pengadaan persenjataan dan peralatan avionik empat pesawat Sukhoi yang sudah dimiliki Indonesia, masing-masing dua Sukhoi jenis SU-27 dan dua Sukhoi MK-30. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007