Bagdad (ANTARA News) - Satu warga Irak menyelamatkan empat tentara Amerika Serikat dan delapan orang Irak dengan menghadang penyerang jibaku, kata komando tentara Amerika Serikat hari Selasa. Orang itu tewas akibat ledakan sesudah penyerang tersebut hari Sabtu menyerbu pertemuan antara tentara Amerika Serikat dengan anggota pasukan pertahanan rakyat di Arafiyah di Bagdad selatan, kata pernyataan itu. "Kalau ia tidak menyergapnya, tidak dapat dibayangkan seberapa buruk keadaan saat itu," kata satu di antara tentara selamat oleh tindakan warga tersebut seperti dikutip pernyataan itu. Tentara Amerika Serikat menewaskan lima tersangka pejuang hari Sabtu di bagian tenggara kota tersebut, kata laporan itu. Seorang prajurit Amerika Serikat tewas ditembak gerilyawan di Irak, yang menyerang rondanya dari masjid Sunni, menyulut tembakan pembalasan dari pasukan itu, kata tentara negara adidaya itu pekan lalu. Tentara juga melaporkan kematian dua prajurit lain dalam kejadian tak terkait dengan perang hari sebelumnya. Dengan kematian itu, jumlah prajurit Amerika Serikat tewas di Irak sejak serbuan Maret 2003 menjadi 3.699 orang, termasuk 49 hanya pada Agustus, kata hitungan kantor berita Prancis AFP berdasarkan atas angka Pentagon. Serangan berlanjut, meski pasukan gabungan Amerika Serikat dan Irak meluncurkan gerakan besar-besaran di Bagdad sejak Februari dalam upaya meredakan sengketa aliran, yang telah menjatuhkan banyak korban. Korban tewas pasukan Amerika Serikat turun sejak Juni, ketika sedikit-dikitnya 95 tentara tewas, dan 121 serdadu tewas pada Mei, yang disebut sebagai bulan paling mematikan bagi tentara Amerika Serikat sejak menyerbu Falujah pada November 2004. Juli, dengan 82 tentara tewas, masih menjadi bulan kurang mematikan bagi tentara Amerika Serikat sejak November lalu, kenyataan disambut tentara sebagai tanda siasat barunya meningkatkan jumlah tentara tahun ini berhasil seperti yang diharapkan. Tentara menyatakan bom jalanan di ibukota negara terkoyak perang tersebut merupakan "penembus berbentuk peledak", jenis khusus mematikan dari sarana penembus baja. Bentuk peledak itu ialah bom jalanan, yang menembakkan segumpal logam cair, yang mampu menghancurkan kendaraan berlapis baja berat. Washington dan komandan Amerika Serikat di Irak menuduh Iran memasok pejuang di Irak dengan senjata seperti itu. Iran menyangkal tuduhan tersebut. Pasukan Amerika Serikat tahun ini bekerja dengan pemimpin suku Arab Sunni, karena letih akibat pembunuhan membabi-buta oleh Alqaida, untuk membibit satuan polisi setempat untuk memberantas kelompok Sunni. Alqaida disalahkan akibat menyalakan kebencian aliran dan kekerasan di antara bagian besar Arab Syiah dan suku kecil Sunni, yang berkuasa di bawah Saddam. Tambahan 9.000 tentara Amerika Serikat dan Irak dikirim ke Anbar awal Juli dalam gerakan baru menyasar pejuang di propinsi Arab Sunni tersebut. Kekerasan surut sejak rencana memakai suku setempat dalam perjuangan melawan Alqaida memaksa pejuang bergerak ke propinsi lain, khususnya Diyala di utara Bagdad. Pada ahir Juni, ribuan prajurit Amerika Serikat dan Irak memasuki propinsi Diyala dalam penyerbuan dikenal sebagai Gerakan Panah Penyobek, yang bertujuan menghalau gerilyawan Alqaida dari ibukota provinsi itu, Baquba, demikian laporan AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007