Ledakan ini tentu tidak mudah untuk dipikul oleh Pos Indonesia sendirian

Jakarta (ANTARA News) - PT Pos Indonesia (Persero) sejak diluncurkannya program Pos Peduli Gempa Pulau Lombok tanggal 8 Agustus 2018, telah menerima lebih dari 3.000 ton kiriman.

"Ledakan ini tentu tidak mudah untuk dipikul oleh Pos Indonesia sendirian. Berbagai upaya dan kolaborasi dengan berbagai lembaga seperti TNI, Polri, BNPB termasuk dengan BUMN lainnya terus dilakukan untuk mempercepat proses penyaluran barang," kata Sekretaris Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero), Cahyat Rohyana, Senin.

Saat ini masih terjadi penumpukan kiriman di Kantor Pos Mataram karena selain kiriman yang akan disalurkan melalui BPBD Provinsi NTB, terdapat banyak kiriman yang beralamatkan Posko Relawan dan pribadi, sehingga cukup menyulitkan petugas dalam pemprosesan kiriman bantuan.

Diharapkan, kata dia, dalam 2 hari ke depan, Kantor Pos Mataram sudah kembali dapat memproses kiriman reguler.

Pada 17 Agustus 2018, Pos Indonesia sudah merilis pengumuman tentang penanganan kiriman bantuan di Pulau Lombok, yakni, untuk kiriman dengan alamat Posko Peduli Gempa cq Kantor Pos Mataram atau Kantor Pos Selong akan diserahkan ke BPBD Provinsi NTB,

Selanjutnya, untuk kiriman yang sudah terlanjur menggunakan alamat pribadi dan disertai dengan nomor telepon, maka penerima akan dihubungi untuk mengambil kiriman dimaksud ke kantor pos dengan menunjukkan identitas diri,

Untuk kiriman yang alamatnya tidak sesuai dengan di atas, akan diupayakan penyerahannya semaksimal mungkin disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada, katanya.

Dikatakan, Pos Indonesia berkomitmen untuk terus menyalurkan kiriman bantuan sampai tuntas. Bagi masyarakat yang barang bantuannya belum tersalurkan dengan cepat dimohon kesabarannya. "Semoga dalam waktu dekat semua barang sudah akan tersalurkan dengan baik," katanya.

Baca juga: Bantuan logistik banyak tertimbun di pemerintahan desa

Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018