Jakarta (ANTARA News) - Di tengah hujan komentar Ketua Mahkamah Agung (MA) Bagir Manan yang menyerang Komisi Yudisial (KY), Ketua KY Busyro Muqoddas berjanji akan terus membangun komunikasi dengan lembaga peradilan tertinggi di Indonesia itu. "Kalau dari KY tidak ada masalah sama sekali. Kita harus bangun terus komunikasi. Itu komitmen utama kami," kata Busyro di Gedung KY, Jakarta, Selasa. Ia menambahkan, perbedaan pendapat biasa terjadi dalam hubungan antar-lembaga, dan justru dapat memperkaya hubungan tersebut. Perbedaan pendapat itu, kata dia, juga tidak bisa dikaitkan secara personal sehingga dapat mempengaruhi hubungan antar-lembaga. "Itu harus dieliminir. Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar," ujarnya. KY dan MA beberapa kali bersitegang dalam beberapa pekan terakhir. Ketua MA Bagir Manan sempat gusar dan menyatakan penolakan keras terhadap usul KY untuk memberi penghargaan kepada hakim agung yang berprestasi. Bagir mengatakan, hakim agung tidak perlu diberi penghargaan karena hanya menjalankan profesinya. Sedangkan KY berpendapat pemberian penghargaan itu dapat mendorong para hakim untuk memperbaiki kinerjanya serta memperbaiki citra peradilan Indonesia. KY telah melayangkan surat kepada MA untuk meminta masukan soal pedoman serta kriteria penghargaan yang akan diberikan kepada hakim. Namun, sampai saat ini, MA tidak kunjung membalas surat tersebut. KY dan MA juga terlibat perdebatan soal usulan MA dalam revisi UU MA yang menghendaki usia pensiun hakim agung menjadi 70 tahun, bagi hakim yang berusia di bawah 65 tahun. Busyro mengomentari usulan itu sebagai pembusukan pikiran di MA, yang langsung ditanggapi lagi oleh Bagir bahwa KY menggunakan paradigma lama dalam menilai MA dan justru KY yang tidak mengerti upaya pembaharuan serta perbaikan lembaga peradilan di MA. Bagir bahkan mengatakan, sudah cukup upaya yang dilakukan MA selama ini untuk mendekati KY, namun tidak pernah mendapat respon. Meski tidak menutup diri, Bagir meminta hubungan MA dengan KY harus dilandasi kerangka acuan yang jelas. Sebaliknya, KY mengklaim upaya komunikasinya dengan MA selama ini tidak pernah ditanggapi. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007