Jakarta (ANTARA News) - Tim nasional Malaysia berhasil menyabet emas ketujuhnya pada Asian Games 2018 melalui cabang olahraga Squash nomor beregu putra, khususnya setelah unggul dari Hong Kong 2-1 pada babak final di Jakarta, Sabtu.
Dengan perolehan itu, timnas Squash Malaysia yang diperkuat tujuh pemain berhasil mengoleksi dua emas dari tunggal putri dan beregu putra, satu perak dari tunggal putri, dan dua perunggu dari tunggal putra dan beregu putri.
Baca juga: Tumbangkan India, Putri Hong Kong rebut emas squash
Dalam laga perdana babak final, Hong Kong sempat mencetak satu angka pertama setelah pemain mudanya Yip Tsz Fung mengalahkan Yuen Chee Wern (Ivan Yuen) 3-1 (11-7, 20-18, 9-11, 11-8).
Walau Yip sempat menang mudah di set pertama, Ivan ternyata mengajak rivalnya bertarung sengit pada set kedua.
Dalam laga kedua itu, Adnan yang sempat unggul dari Max Lee pada semifinal tunggal putra, dapat membalas kekalahannya dengan menang 3-0 (11-9, 11-7, 11-7) di babak final beregu.
Dalam pertandingan tiga set itu, Ng terlihat tidak kesulitan untuk mengimbangi ritme permainan Leo Au, bahkan unggul dengan skor 3-0 (11-7, 11-7, 11-4).
Selepas pertandingan, Ng yang absen pada pertandingan tunggal putra tampak tidak percaya telah mengalahkan peraih medali emas asal Hong Kong itu.
Pasca set ketiga berakhir, Adnan, atlet senior Malaysia langsung membawa bendera Malaysia diikuti pemain dari Negeri Jiran lain masuk ke lapangan.
Ng yang tampak terkejut itu terlihat menitikkan air mata tanda haru, dan membentangkan bendera Malaysia sembari menerima sambutan tepuk tangan dari para penonton di luar lapangan.
Selepas tunduk dari Malaysia 2-1, regu putra Hong Kong harus puas dengan medali perak pada nomor beregu putra.
Dengan demikian, Hong Kong pun mengoleksi dua emas dari tunggal putra dan beregu putri, ditambah dua perak dari tunggal putra dan beregu putra.
Baca juga: Malaysia dan Jepang berbagi perunggu beregu putri squash
Baca juga: Tim squash Hong Kong sabet emas dan perak nomor tunggal putra
Baca juga: Atlet muda Hong Kong rebut emas squash
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018