Palembang (ANTARA News) - Pelatih timnas Sepak Takraw Asry Syam menilai kekuatan mental menjadi faktor penentu kemenangan timnas atas Jepang dalam pertandingan babak final nomor quadran putra hari ini.

"Faktor mental itu sangat penting di Sepak Takraw. Jepang sudah paham kalau faktor ini jadi kelemahan anak-anak," tutur Asry dalam konferensi pers di Ranau Hall JSC Palembang, Sabtu.

Menurut pelatih yang berasal dari Gorontalo itu, permainan Jepang pada set pertama jelas memperlihatkan tekanan kepada para pemain timnas.

Hal itu menyebabkan timnas putra mengalami kekalahan pada set pertama dengan skor 15-21.
"
Jepang melakukan tekanan-tekanan di set pertama, tujuannya menjatuhkan mental pemain. Kita lengah dan kehilangan kesempatan mengejar," tutur Asry menjelaskan.

Mengetahui strategi yang digunakan oleh pelatih Jepang Yoshitaka Iida tersebut, Asry pun mengubah strategi permainan pada set kedua yang berbuah pada kemenangan hingga set ketiga, yaitu 21-14 dan 21-16.

Baca juga: Tumbangkan Jepang, Indonesia rebut medali emas sepak takraw

Meski berhasil memenangkan pertandingan, namun Asry tetap memuji teknik permainan tim Samurai yang dinilai sarat akan serangan-serangan akurat.

"Permainan mereka bagus, umpan dan akurasi mereka jitu. Kami sempat kewalahan di awal," pungkas Asry menambahkan.

Hari ini tim nasional putra Sepak Takraw berhasil memperoleh medali emas Asian Games 2018 setelah menumbangkan Jepang melalui pertandingan sengit pada babak final nomor quadran dengan skor akhir 2-1.

Pada pertandingan nomor terakhir ini, timnas putra memperoleh dua medali perunggu, satu perak, dan satu emas, dan satu medali perunggu yang diperoleh timnas putri dari nomor quadran.

Dengan hasil tersebut, timnas Sepak Takraw berhasil memperoleh lima medali pada perhelatan Asian Games 2018.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018