Jakarta (ANTARA News) - Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan tim penasehatanya meminta agar dirinya lebih kalem dalam berbicara kepada publik.
"Sekarang banyak sekali penasihat, Bapak kalau bicara harus kalem pak, Bapak bakal calon presiden, jangan menggebu-gebu, jangan meledak-ledak, itu nasihat semua," katanya saat memberikan sambutan 1,5 jam dalam bedah buku karyanya Paradoks Indonesia di Jakarta, Sabtu.
Dalam kesempatan itu hadir sejumlah cendekiawan seperti Ketua Forum Rektor 2013 Laode Masihu Kamaluddin, tokoh ICMI Nanat Fatah Natsir, Guru Besar IPB Didin S Damanhuri, mantan Menteri Penerangan Yunus Yosfiah, Ekonom Senior Rizal Ramli, Politikus Gerindra yang juga mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazir serta mantan Gubernur BI yang kini juga berkiprah di Gerindra Burhanuddin Abdullah.
Selain itu hadir juga Ibunda Sandiaga Uno, Mien Uno. Sementara dari kalangan keluarga hadir adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo. Kakak Prabowo, Giyanti Djiwandono Djojohadikusumo dan Mariani Djojohadikusumo.
Prabowo mengatakan dirinya tidak mungkin kalem dalam berbicara kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah. Sebab menurut dia, masyarakat akan menyimak apa yang dibicarakan olehnya.
Apalagi, menurut dia, di daerah, masyarakat yang ingin mendengar, biasanya telah datang awal dan menyempatkan diri, mengingat bisa jadi perjalan mencapai 3-4 jam.
Ia mengatakan, dirinya juga lebih suka berbicara secara terbuka apa adanya.
Menurut dia, ada kecenderungan upaya memperhalus suatu kata oleh elit untuk meredam rasa. Ia mencontohkan kata-kata pra-sejahtera yang menggantikan kata miskin. Selain itu juga kata kurang gizi untuk mengganti kata kelaparan.
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018