Denpasar (ANTARA News) - Setelah warga asal Kabupaten Jembrana, Ni Luh Putu Sri Windiani (29) meninggal dunia, kini menyusul korban lain akibat serangan virus flu burung (H5N1), setelah ia menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Selasa siang. Korban Ni Sri N (28), warga asal Desa Braban, Kabupaten Tabanan, meninggal dunia setelah selama kurang lebih 36 jam dirawat di ruang terisolasi di rumah sakit terbesar di Bali itu. Ketua Tim Penanganan Flu Burung RSU Sanglah, Dr Putu Andrika SpD, ketika dihubungi ANTARA membenarkan kalau pasien wanita yang dirujuk dari RSUD Tabanan itu meninggal dunia dalam perawatan intensif pihaknya. Ni Sri N merupakan salah seorang dari dua pasien rujukan flu burung yang tengah dirawat di RSUP Sanglah. Seorang yang lain, I Nyoman Mar (58), penduduk Banjar Pasar, Pekutatan, Kabupaten Jembrana, kondisinya hingga kini dilaporkan masih cukup membaik, meski masih dalam pengawasan tim dokter. Andrika menjelaskan berdasarkan hasil diagnosa, Sri diketahui mengalami gejala panas, batuk dan tanda-tanda peradangan pada paru-paru. "Hasil rontgent di RSUD Tabanan pun menunjukkan hal yang sama dan kondisinya semakin hari terus memburuk," ucapnya. Melihat itu, Andrika menduka kuat kalau Sri telah terinvensi suatu jenis virus. Ditanya tentang jenis virus yang "menggerogoti" korban, Andrika belum dapat memastikan, sehubungan hasil lab-nya di Denpasar masih menunjukkan tanda-tanda negatif. "Sehubungan dengan itu, hasil lab tersebut telah kami kirimkan ke Jakarta guna memperoleh kejelasan apakah Sri tewas akibat serangan virus flu burung atau bukan," katanya menjelaskan. Sementara itu, korban yang pada hari Minggu (12/8) lalu meninggal dunia akibat serangan virus flu burung, adalah Ni Luh Putu Sri Windiani. Wanita asal Dusun Dangin Tukad Aya, Negara, Kabupaten Jembrana itu, menghembuskan nafas terakhir dalam "pengawalan" ketat tim dokter dan petugas medis yang tampak menggunakan masker dan tutup di bagian kepala dan berkaos tangan. Model busana dan kelengkapan serupa juga dikenakan tim medis dan dokter yang siang itu merawat dan korban Ni Sri N. Diperoleh keterangan, Luh Putu merupakan korban pertama di Bali yang positif meninggal dunia akibat serangan virus flu burung, sementara Ni sri N belum dapat dipastikan korban yang kedua. Tidak hanya itu, anak Luh Putu yang baru berusia lima tahun, pada 4 Agustus lalu meninggal dunia setelah mengalami panas tubuh yang cukup tinggi dan sesak nafas. Namun, dokter pada RS Negara yang menangani balita tersebut, belum dapat menjelaskan penyebab kematiannya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007