Tim pemadam, mengalami sedikit kesulitan menuju ke titik api. Akibatnya, api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 20.15 WIB,
Banda Aceh, (ANTARA News) - Sekitar empat hektare hutan dan lahan di kawasan lereng pegunungan hangus terbakar di daerah dataran tinggi, tepatnya di Gampong Gunung Gajah, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.
"Luas lahan yang terbakar sekitar empat hektare di Aceh Tengah," ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Jumat.
Ia menjelaskan, peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Bebesae, salah satu daerah penghasil kopi dengan kualitas ekspor itu, baru diketahui warga setempat pada Kamis, (30/8) sekitar pukul 17.30 WIB.
Titik api terlihat telah menghanguskan berbagai tanaman, terutama rumput ilalang tumbuh secara liar di lereng pegunungan. Kondisi lahan yang kering karena musim kemarau, telah mengakibatkan api cepat merambat ke bagian lain.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tengah?mengerahkan satu unit armada pemadam kebakaran ke lokasi kejadian, dan dibantu unsur terkait termasuk TNI/Polri dalam upaya penanganan.
"Tim pemadam, mengalami sedikit kesulitan menuju ke titik api. Akibatnya, api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 20.15 WIB," kata Dadek.
Tidak ada korban jiwa dan korban terdampak. Tetapi penyebab kebakaran ini, masih dalam penyelidikan pihak kepolisian setempat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat menyebut, 57 titik panas terdeteksi oleh satelit yang bertahan dalam dua hari terakhir di wilayah Aceh.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad mengatakan, dari jumlah total titik panas ini, 46 titik diantaranya di daerah dataran tinggi meliputi empat kabupaten di Aceh.
Ia menerangkan, ke-23 titik panas diantaranya terdapat di Aceh Tengah di enam kecamatan. "Dari jumlah ini, tujuh titik dinyatakan sebagai titik api, dan dua titik diduga sebagai titik api," katanya.*
Baca juga: BMKG: 57 titik panas bertahan di Aceh
Baca juga: Kebun jati terbakar di Aceh Tenggara
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018