Jakarta (ANTARA News) - Dengan adanya Kesepakatan Kemitraan Ekonomi (Economic Partnership Agreement/EPA) antara Indonesia dengan Jepang, Indonesia harus mampu menjadi basis industri dalam lima tahun ke depan. "Menurut saya bukan hanya peningkatan investasi yang didapat dari EPA, tetapi Indonesia juga harus menjadi basis industri untuk mencukupi kebutuhan di dalam dan luar negeri dalam lima tahun ke depan," kata Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Industri Teknologi dan Kelautan, Rachmat Gobel, di Jakarta, Senin. Menurut dia, sudah menjadi keharusan bahwa ada peningkatan investasi paling tidak dua atau tiga kali lipat dari yang sudah ada sekarang. Namun, dia mengatakan tidak hanya sekedar itu saja, karena perlu dilihat konsep dengan melakukan kerjasama dengan Jepang melalu EPA tersebut. Dikatakannya dalam rangka penguatan industri, termasuk industri komponen, harus jelas bahwa lima tahun ke depan Indonesia harus menjadi basis industri bagi pasar dalam dan luar negeri. "Selain itu harus dilakukan pengamanan untuk kebutuhan domestik," katanya. Satu hal yang dia minta dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan domestik, yakni penghapusan PPnBM. Sementara itu, Presiden Direktur Indomobil Group, Gunadi Sindhuwinata, mengemukakan hal senada, bahwa apa yang dipakai di Indonesia harus diproduksi di Indonesia. Oleh karena itu, EPA harus dapat membuat industri komponen pendukung. Industri otomotif harus dibangun di Indonesia dan mampu mencukupi dalam negeri dan ekspor luar negeri. Dengan demikian, menurut dia, otomotif dalam negeri dapat menjadi nyata. (*)
Copyright © ANTARA 2007