Mataram, Nusa Tenggara Barat (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram berencana memindahkan pelayanan di tenda darurat di lahan parkir rumah sakit ke gedung induk mulai Senin (3/9), menyusul berakhirnya masa tanggap darurat pascagempa pada 25 Agustus.
"Insya Allah mulai Senin semua pelayanan kembali ke gedung induk secara bertahap," kata Direktur RSUD Kota Mataram dr Lalu Herman Mahaputra di Mataram, Jumat.
"Kalau pasien terus-terusan dilayani di tenda darurat sementara cuaca kurang bersahabat, juga tidak baik," ujar dr Lalu Herman, yang biasa disapa dokter Jack.
Ia menjelaskan bahwa selain masa tanggap darurat pascagempa sudah berakhir, pengalihan layanan ke gedung induk, ruang rawat inap dan poliklinik juga memang harus segera dilakukan karena hujan mulai turun.
Apalagi, ia melanjutkan, menurut penilaian tim teknis dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat gempa tidak menimbulkan masalah pada konstruksi utama gedung induk RSUD Kota Mataram.
"Yang bermasalah hanya gedung Graha Mentaram dan unit gawat darurat, untuk proses perbaikannya sudah kita usulkan," tambahnya.
Dokter Jack menjelaskan pula bahwa saat ini pelayanan operasi masih tetap memanfaatkan tiga kontainer dan menurut perkiraan pelayanan masih akan berlangsung di sana sampai sekitar satu bulan ke depan karena pengelola rumah sakit sedang merampungkan penataan ruang operasi.
"Kami juga sedang memasang sejumlah rambu jalur evakuasi, jika semuanya sudah tuntas, pelayanan OK segera kita pindah ke lantai tiga,"katanya merujuk pada pelayanan operasi.
Dan ketika ditanya mengenai pembatalan rencana pembangunan rumah sakit sementara, dia mengatakan: "Pembangunan rumah sakit sementara dibatalkan karena kita menilai keberadaan rumah sakit saat ini sudah cukup memadai. Rumah sakit sementara sedikit ribet, sebab kita harus evakuasi pasien dan alat-alat medis," lanjutnya.
Baca juga: Seluruh pasien RSUD Kota Mataram dievakuasi
Pewarta: Nirkomala
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018