Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange memperpanjang kemerosotannya untuk hari ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), tertekan oleh penguatan dolar AS.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 6,5 dolar AS atau 0,54 persen, menjadi ditutup pada 1.205,00 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,13 persen menjadi 94,7305 pada pukul 20.00 GMT.

Greenback menguat karena sejumlah data ekonomi AS terbaru kian memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan tetap pada laju kenaikan suku bunga yang stabil.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Dalam dua hari sebelumnya, ekspektasi untuk suku bunga AS yang lebih tinggi juga membatasi kenaikan dan menempatkan kontrak emas di bawah tekanan. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 21,6 sen AS atau 1,46 persen, menjadi menetap di 14,594 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober turun 4,8 dolar AS atau 0,6 persen, menjadi ditutup pada 791,8 dolar AS per ounce.

Baca juga: Apresiasi upaya atasi defisit dorong penguatan rupiah Rp14.615

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018