Beijing (ANTARA News) - Kepala pelatih bulutangkis di Cina, Li Yongbo, menilai bahwa para pemainnya "secara mental belum cukup matang", meskipun meraih tiga dari lima gelar pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis di Kuala Lumpur pada akhir pekan lalu. Dengan kurang dari setahun diselenggarakannya Olimpiade Beijing, kehilangan gelar di ganda putra dan campuran, yang keduanya direbut Indonesia, jelas tidak dapat diterima, katanya. "Para pemain kami mempunyai kemampuan dan keterampilan tertinggi di dunia, tetapi secara psikologi belum cukup matang," kata Li kepada the China Youth Daily, Senin. "Di Olimpiade, hanya ada satu kesempatan, kalah atau menang. Kami tidak dapat memandang ringan setiap pertandingan, karena kami harus menjamin kesempatan untuk berhasil," katanya. "Para pemain kami harus berkembang secara cepat, karena kami tidak dapat membiarkan setiap kemunduran pada misi Olimpiade kami," katanya. Cina menyapu semua medali emas, kecuali ganda campuran, di kejuaraan dunia bulutangkis tahun lalu di Madrid. Pekan lalu, para pemain terkemuka, seperti juara bertahan, Xie Xingfang, unggulan ketiga tunggal putra, Chen Jin, dan pasangan ganda nomor satu dunia, Cai Yun/Fu Haifeng, tersingkir sebelum semifinal. Juara Olimpiade ganda campuran dua kali, Gao Ling, mengatakan bahwa para pemain muda Cina secara mental tidak cukup kuat dalam kompetisi yang keras. "Dibanding dengan generasi saya, hanya beberapa pemain muda yang dapat bertahan dari tekanan terus menerus dan berjuang sampai akhir," kata pemain berusia 28 tahun itu, seperti dikutip Reuters. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007