Jakarta (ANTARA News) - Tim bola voli putra Iran berpeluang mempertahankan gelar juara dan merebut tiket ke final setelah mengalahkan Qatar 3-0 (25-23, 25-19, 25-18) dalam pertandingan semifinal yang berlangsung di Tennis Indoor, GBK, Jakarta, Kamis malam.

Dengan kemenangan ini, Iran mendapatkan kesempatan untuk mempertahankan emas, yang diperoleh di Asian Games Incheon 2014, dalam partai final melawan Korea Selatan yang berlangsung pada Sabtu (1/9).

Tanda-tanda Iran akan memperoleh kemenangan telak tidak terlihat pada awal dimulainya pertandingan, karena Qatar masih memberikan perlawanan sengit.

Meski demikian, spike Seyedmohammad Mousavieraghi memberikan keunggulan sementara 12-11 bagi Iran pada awal set pertama.

Iran masih memimpin 16-15 setelah Ndir Sadikh gagal mengantisipasi servis Ali Shafiei, jelang "technical time out" yang kedua.

Pemain naturalisasi Qatar, Renan Ribeiro, yang beberapa kali menyulitkan pertahanan Iran, sempat memperkecil ketertinggalan 19-20.

Namun, Iran yang belum kehilangan satu set pun selama turnamen, tidak lagi terkejar dan menutup set pertama 25-23, berkat spike Amir Ghafour.

Iran yang tidak mengendorkan serangan terus melaju 10-5 pada awal set kedua, terutama karena pengembalian bola dari Qatar yang kurang sempurna.

Tim asuhan Igor Kolakovic terus menambah keunggulan 13-10, melalui spike dari Morteza Sharifi yang gagal ditahan pertahanan Qatar.

Pengembalian bola pertama Qatar yang buruk serta rapatnya pertahanan Iran, membuat Amir Ghafour dan kawan-kawan langsung meraih set kedua 25-19.

Gempuran Iran ke pertahanan Qatar tidak terhenti pada set ketiga, hingga pemegang emas Asian Games Incheon 2014 ini unggul 21-15, setelah servis pemain naturalisasi Nikola Vasic melebar.

Banyaknya kesalahan maupun antisipasi yang buruk dari pemain Qatar, makin mempercepat kelolosan Iran ke partai final.

Iran merebut set ketiga 25-18, setelah spike keras Mubarak Hammad tidak mampu melewati blok Milad Ebadipour Gharahassanlou dan Ali Shafiei.

Tercatat sebagai bintang pertandingan kali ini adalah Amir Ghafour yang membukukan 16 spike, Milad Ebadipour Gharahassanlou yang mencatatkan sembilan spike dan Seyedmohammad Mousavieraghi yang membuat tujuh spike.

Secara keseluruhan, pertandingan semifinal ini berjalan dengan antiklimaks dan jauh berbeda dengan laga Korea Selatan melawan Chinese Taipei yang lebih ketat.

Meski pada pertandingan perempat final, Qatar sudah habis-habisan ketika mengalahkan Jepang 3-2, permainan tim asuhan Camilo Soto yang buruk ini cukup mengejutkan.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018