kerjasama ini bisa melengkapi fasilitas produksi yang dimiliki Phapros dan dapat meningkatkan kapasitas produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan JKN

Jakarta, (ANTARA News) - Anak perusahaan BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT Phapros Tbk akan mengakuisisi saham PT Lucas Djaja Group dalam rangka mengembangkan bisnis anorganik perusahaan.

"Rencana akuisisi ini merupakan salah satu aksi korporasi terkait implementasi strategis bisnis organik. Phapros menilai PT Lucas Djaja memiliki beberapa keunggulan bisnis yang dapat melengkapi kontribusi Phapros bagi industri farmasi domestik," kata Direktur Utama PT Phapros Barokah Sri Utami dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Penandatangan perjanjian pengikatan jual beli saham dengan Lucas Djaya Group dilakukan di Jakarta, pada Rabu (29/30).

Ia mengemukakan, ada beberapa pertimbangan mengapa perusahaan memilih Lucas Djaja, di antaranya karena perusahaan itu memiliki beberapa fasilitas produksi yang belum dimiliki Phapros, seperti fasilitas produksi soft-gel dan oralit, serta portofolio obat generiknya yang cukup banyak.

"Kerja sama ini diharapkan bisa melengkapi fasilitas produksi yang dimiliki Phapros dan dapat meningkatkan kapasitas produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan JKN (jaminan kesehatan nasional)," katanya.

Saat ini Phapros sedang dalam proses akuisisi saham yang diharapkan dapat meningkat dalam porsi yang lebih besar dalam waktu dekat. Sumber pendanaan untuk hal tersebut diperoleh dari pinjaman bank dan dana internal perusahaan.

Ke depannya, pendanaan untuk akuisisi akan dibiayai dari 'right issue" sebesar Rp500 miliar yang akan dilakukan pada tahun ini melalui aksi korporasi Hak Memesaan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Dana hasil right issue akan digunakan keperluan ekspansi bisnis, di antaranya untuk akuisisi saham perusahaan farmasi, peningkatan kapasitas mesin, pemenuhan persyaratan "current good manufacturing practices" (GMP) atau cara pembuatan obat yang baik (CBOP) terkini, serta untuk modal kerja.
Baca juga: Phapros terapkan prinsip ekonomi hijau
Baca juga: Gandeng perusahaan farmasi Myanmar, Phapros buka pasar baru di ASEAN

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018