Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mendesak negara-negara di dunia agar memberikan kompensasi atau membayar kepada Indonesia karena hutan tropisnya telah menghasilkan oksigen dan menjadi paru-paru dunia. "Negara-negara di dunia minta ke Indonesia agar hutan-hutannya dijaga. Karena itu sekarang kita patok harga, kalau mau oksigen harus bayar sebab tidak ada makan siang gratis," kata Wapres M Jusuf Kalla selaku Ketua Umum DPP Partai Golkar saat membuka Musyawarah Pimpinan Nasional Barisan Muda Kosgoro 1957 di Jakarta, Senin. Pada acara tersebut Wapres juga menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Departemen Kehutanan dengan Kosgoro 1957 yang dilakukan Menteri Kehutanan MS Ka`ban dan Erlangga Hartarto. Pada kesempatan itu Menhut secara simbolis menyerahkan bibit pohon kepada kader Kosgoro 1957 untuk ditanam di wilayah masing-masing. Wapres menjelaskan bahwa di dunia ini hanya ada empat negara yang memiliki hutan tropis yang berfungsi sebagai paru-paru dunia. Keempat negara tersebut Indonesia, Papua Nugini, Kongo dan Brasil. Sementara oksigen yang dihasilkan oleh hutan-hutan tropis di empat negara tersebut dihirup oleh seluruh negara di dunia. Sebelumnya Menteri Kehutanan MS Ka`ban juga menyampaikan hal yang sama agar negara-negara di dunia khususnya negara maju membayar kepada Indonesia. "Kita harus minta negara-negara maju membayar, selama ini kita tak pernah mendapatkan insentif apa pun," kata MS Ka`ban. Menurut MS Ka`ban, selama ini negara-negara di dunia telah bertindak tidak adil kepada Indonesia tetapi mendesak dan meminta Indonesia untuk menjaga hutan-hutannya. "Tidak adil rasanya, negara-negara maju sebagai produsen emisi dan rumah kaca, selalu menyalahkan negara-negara seperti Indonesia," kata MS Ka`ban. Karena itu, tambahnya, wajar jika Indonesia meminta adanya kompensasi atau bayaran atas usahanya menjaga hutan-hutan tropisnya tersebut.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007