Harapan akan adanya penguatan lanjutan tertahan oleh aksi ambil untung, diharapkan aksi itu tidak berlanjut pada hari berikutnya

Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, ditutup melemah sebesar 46,18 poin dipicu aksi ambil untung.

IHSG ditutup melemah 46,18 poin atau 0,76 persen menjadi 6.018,96. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 10,06 poin atau 1,04 persen menjadi 952,65.

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa aksi ambil untung oleh investor menjadi salah satu faktor yang menahan laju IHSG.

"Harapan akan adanya penguatan lanjutan tertahan oleh aksi ambil untung, diharapkan aksi itu tidak berlanjut pada hari berikutnya," katanya.

Menurut dia, potensi IHSG kembali ke area positif cukup terbuka di tengah sentimen dari dalam negeri mengenai kinerja emiten serta pergerakan mata uang rupiah yang terapresiasi.

"Situasi itu dapat mendorong investor untuk kembali melakukan aksi beli," katanya.

Kepala Riset Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan mengatakan bahwa sentimen negatif mengenai krisis ekonomi di Turki juga cenderung mulai mereda sehingga dapat menjadi faktor pendorong bagi investor untuk masuk ke aset berisiko seperti saham.

"Sentimen krisis ekonomi di Turki cenderung mulai mereda situasi itu dapat mendorong investor melakukan aksi beli," katanya.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (28/8) sebanyak 356.653 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,770 miliar lembar saham senilai Rp7,121 triliun.

Sebanyak 145 saham naik, 223 saham menurun, dan 125 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei naik 21,28 poin (0,09 persen) ke 22.869,50, indeks Hang Seng melemah 252,39 poin (0,89 persen) ke 28.164,05, dan indeks Strait Times melemah 18,20 poin (0,56 persen) ke posisi 3.225,72.

Baca juga: Kenaikan pasar saham global iringi penguatan IHSG
Baca juga: Sempat tertekan, IHSG ditutup menguat seiring bursa saham eksternal

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018